Suara.com - Hipnoterapi atau terapi yang memanfaatkan hipnosis sering digunakan untuk mengatasi gangguan kecemasan, fobia dan lainnya.
Tidak hanya itu, perawatan ini juga digunakan di seluruh bidang medis untuk mengobati nyeri, penurunan berat badan dan beberapa hal lain.
Namun, hipnoterapi masih dianggap kontroversial, karena banyak profesional kesehatan jiwa membantah efektivitasnya dan banyak klien takut mencobanya.
"Hipnosis adalah keadaan relaksasi yang mendalam di tubuh, dan kesadaran yang meningkat dalam pikiran. Terapi ini melibatkan memasuki alam bawah sadar dan memprogram ulang pikiran untuk berubah, seringkali permanen," kata Sudan Hepburn, seorang praktisi asal London.
Baca Juga: Marshanda Lakukan Hipnoterapi untuk Atasi Depresi, Bisakah Jadi Solusi?
Menurutnya, sesi tunggal hipnoterapi selama 60 menit biasanya membahas semua yang diperlukan untuk berhenti dari kecanduan atau menyembuhkan penyakit.
Latihan ini bekerja dengan menempatkan diri Anda dalam keadaan rileks, yang membuat Anda lebih mudah menerima saran terapis.
"Misalnya, jika aku membantu seorang klien berhenti merokok, aku akan mengatakan, 'Anda tidak punya keinginan untuk merokok. Ini membuat kulit semakin tua'," jelas Sudan seperti melansir dari Net Doctor.
Susan menambahkan, bagi orang yang ingin menurunkan berat badan harus melakukannya dalam tiga sesi terapi.
Pada sesi terakhir, ide atau saran terapis akan tertanam dalam -dalam di pikiran pasien tanpa mereka sadari. Susan mengatakan, hasil dari hipnoterapi sebenarnya tidak seperti yang terjadi di televisi.
Baca Juga: Atasi Trauma Masa Lalu dengan Hipnoterapi, Amankah?
"Kebanyakan orang berharap ditidurkan atau melupakan apa yang terjadi sesudahnya, tetapi sebenarnya yang terjadi adalah sebaliknya. Kamu sepenuhnya sadar sepanjang waktu tentang apa yang terjadi."