Suara.com - Kurang protein selama ini lebih sering diasosiasikan dengan masalah pertumbuhan yang terhambat seperti stunting ataupun penurunan kualitas tulang dan gigi.
Tapi tahukah Anda bahwa kurang protein ternyata juga dapat mempengaruhi suasana hati bahkan kesehatan mental?
Hal itu yang coba dijelaskan oleh pakar gizi dari Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc, saat menjadi pembicara dalam acara MilkVersation di Jakarta, Senin (4/11/2019).
Kata Prof. Saptawati, seseorang yang kekurangan protein, termasuk protein hewani, memiliki risiko masalah kesehatan lebih tinggi dalam berbagai aspek, mulai dari terhambatnya pertumbuhan yang dapat menyebabkan stunting dan gangguan kognitif, anemia, gangguan kondisi fisik dan organ tubuh, kualitas tulang, gigi, rambut dan kulit, hingga mempengaruhi emosi dan kesehatan mental seseorang.
Baca Juga: Menyanyi Ekspresikan Suasana Hati, Baik untuk Kesehatan Mental Lho
Lalu bagaimana penjelasannya? Kata Prof. Saptawati, otak membutuhkan 'cairan pembawa pesan' yang disebut dengan neurotransmiter.
"Neurotransmiter itu di otak mengantarkan rangsangan dari luar baik itu rangsangan menyenangkan atau tidak, lalu diolah otak dan menunjukkan otak harus merespon apa. Kalau kekurangan protein, kemampuan neurotransmiter berkurang sehingga menyebabkan terhambatnya respon dan suasana hati," kata Prof. Saptawati.
Meski demikian, ia mengatakan bahwa kekurangan protein merupakan satu dari sekian faktor yang dapat memengaruhi suasana hati. Faktor lainnya adalah dehidrasi dan kekurangan omega 3.
Beberapa sumber protein terbaik adalah produk susu sapi, daging, telur, unggas ikan serta kacang-kacangan. Itu sebabnya, mulai sekarang, pastikan selalu ada protein dalam menu harian Anda dan keluarga.
Baca Juga: 5 Jenis Teh Sesuai Suasana Hati, Cari Tahu Khasiatnya di Sini