Top 3 Kesehatan: Mitos Kanker Payudara, Sesak Napas Malam Hari

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 05 November 2019 | 08:10 WIB
Top 3 Kesehatan: Mitos Kanker Payudara, Sesak Napas Malam Hari
Ilustrasi kanker payudara. (Dok : Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker payudara termasuk jenis kanker yang bisa menyerang perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini pun bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti gaya hidup, riwayat kanker keluarga dan lainnya. Sayangnya, banyak pula mitos tentang kanker payudara yang beredar di tengah masyarakat dan mereka memercayainya sebagai fakta. Apa saja?

Tidak dapat tidur nyenyak karena punya masalah pernapasan alias sesak napas pada malam hari memang sangat mengganggu. Sesak napas atau dispnea ini dapat diatasi dengan beberapa cara rumahan bila penyebabnya bukan kondisi medis yang berbahaya. 

1. Ketahui 5 Mitos Kanker Payudara, Ini Fakta Sesungguhnya!

Perempuan kampanye melawan kanker payudara. [shutterstock]
Perempuan kampanye melawan kanker payudara. [shutterstock]

Kanker payudara termasuk jenis kanker yang bisa menyerang perempuan maupun laki-laki. Penyakit ini pun bisa disebabkan oleh banyak faktor, seperti gaya hidup, riwayat kanker keluarga dan lainnya.

Baca Juga: Top 3 Lifestyle: Tebak Umur Burger McD, Tips Pakai Celana Cingkrang

Sayangnya, banyak pula mitos tentang kanker payudara yang beredar di tengah masyarakat dan mereka memercayainya sebagai fakta. Hal itu terutama beberapa hal yang dianggap sebagai penyebab kanker payudara.

Baca selengkapnya

2. Sesak Napas pada Malam Hari Cukup Mengganggu, Atasi dengan 5 Cara Ini

Ilustrasi sesak napas pada saat tidur. (Shutterstock)
Ilustrasi sesak napas pada saat tidur. (Shutterstock)

Sesak Napas pada Malam Hari Cukup Mengganggu, Atasi dengan 5 Cara Ini

Tidak dapat tidur nyenyak karena punya masalah pernapasan alias sesak napas pada malam hari memang sangat mengganggu. Sesak napas atau dispnea ini dapat diatasi dengan beberapa cara rumahan bila penyebabnya bukan kondisi medis yang berbahaya.

Baca Juga: Air Mata dari Nduga, Menguak Tragedi Pemerkosaan di Papua

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI