Summer Course 2019 FKKMK UGM, Peserta Diajak Analisis Dampak Pestisida

Senin, 04 November 2019 | 20:55 WIB
Summer Course 2019 FKKMK UGM, Peserta Diajak Analisis Dampak Pestisida
Summer Course 2019 di Kecamatan Ngablak, Magelang (Suara.com/Rosiana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK) UGM bersama dengan FKG dan Fakultas Farmasi UGM mengadakan kegiatan Summer Course 2019 dengan tema 'Interprofessional Health Care: Emergency and Trauma Care'.

Kegiatan ini diikuti oleh 58 peserta yang terdiri dari 27 mahasiswa UGM dan 31 peserta dari berbagai universitas mitra luar negeri.

Sudah dilaksanakan sejak 28 Oktober 2019 lalu, kegiatan Summer Course 2019 ini bertujuan untuk mendukung inovasi pengintegrasian program unggulan lintas disiplin UGM dalam memberikan advokasi sekaligus implementasi layanan kesehatan terpadu bagi kasus emergensi dan trauma.

Emergensi merupakan suatu kondisi yang sifatnya mengancam jiwa dan membutuhkan pertolongan segera.

Baca Juga: Ramah Lingkungan, Kementan Terus Dorong Penggunaan Pestisida Nabati

Setiap tahunnya, lebih dari lima juta orang meninggal karena kasus emergensi, seperti kecelakaan lalu lintas, kekerasan hingga cedera lainnya.

Pemeriksaan masyarakat Kecamatan Ngablak, Magelang (Suara.com/Rosiana)
Pemeriksaan masyarakat Kecamatan Ngablak, Magelang (Suara.com/Rosiana)

Namun, emergensi tidak hanya terbatas pada kasus itu saja. Hal-hal yang bersifat menimbulkan penyakit di masa yang akan datang juga dapat disebut dengan emergensi.

"Tentu saja kasus emergensi dan trauma spektrumnya luas. Misalnya, kasus-kasus yang terkena obat pestisida dan sifatnya mungkin lebih banyak," tutur Prof. dr. Gandes Retno Rahayu, Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan FK-KMK UGM di Kecamatan Ngablak, Magelang, pada Senin (4/11/2019).

Itulah sebabnya, peserta Summer Course 2019 ini diajak untuk menganalisis dampak dari paparan pestisida terhadap masyarakat Kecamatan Ngablak, Magelang.

Peserta terjun langsung ke lapangan untuk mengetahui situasi serta kondisi masyarakat di Kecamatan Ngablak, yang mayoritas adalah petani sayur, akibat paparan pestisida yang mereka gunakan setiap hari.

Baca Juga: Kementan Minta Petani Gunakan Pestisida Sesuai Anjuran

Pemeriksaan masyarakat Kecamatan Ngablak, Magelang (Suara.com/Rosiana)
Pemeriksaan masyarakat Kecamatan Ngablak, Magelang (Suara.com/Rosiana)

"Dengan mereka terjun, mereka akan memahami lebih dalam. Tentu saja dengan bergaul dengan masyarakat langsung, kita berharap mereka benar-benar belajar tentang trauma dan emergensi, tetapi juga budaya," sambung dr. Gandes.

Paparan pestisida secara kronis dinilai dapat mengakibatkan kondisi Silent Emergency.

Kondisi Silent Emergency ini tidak terjadi secepat kasus emergensi biasa, tetapi dampak yang dirasakan nantinya akan jauh lebih besar oleh masyarakat di kecamatan tersebut, terutama petani.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI