Tanpa Disadari, Ini 6 Kebiasaan Sepele Pemicu Masalah Ginjal

Senin, 04 November 2019 | 16:00 WIB
Tanpa Disadari, Ini 6 Kebiasaan Sepele Pemicu Masalah Ginjal
Ilustrasi masalah ginjal (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ginjal termasuk organ inti dalam tubuh yang seharusnya dijaga. Tetapi, banyak orang masih belum menyadari ada banyak faktor yang menyebabkan kerusakan ginjal.

Beberapa kebiasaan setiap hari bahkan bisa meningkatkan risiko permasalahan ginjal tanpa disadari, seperti gaya hidup, pola makan, dan tanda-tanda fisik yang diabaikan.

Melansir dari thehealthy.com, berikut ini 6 kebiasaan harian seseorang yang memicu masalah ginjal.

1. Konsumsi makanan kemasan

Baca Juga: Teknik Pernapasan Simple Ini dapat Selamatkan Nyawa Saat Serangan Jantung!

Sebagian besar makanan kemasan mengandung banyak natrium yang buruk untuk jantung dan masalah ginjal. Ketika Anda terlalu banyak asupan garam, tubuh akan mengeluarkan natrium saat buang air kecil yang mengandung kalsium. Padahal terlalu banyak kalsium dalam urin dapat meningkatkan risiko batu ginjal.

Dietary Guidelines for Americans pun menyarankan untuk membatasi natrium pada 2.300 miligram per hari tetapi beberapa orang justru makan dua kali lipat. Di sisi lain, masih banyak orang kurang menyadari asupan natrium hariannya.

Ilustrasi ginjal dalam tubuh manusia. [shutterstock]
Ilustrasi ginjal dalam tubuh manusia. [shutterstock]

2. Tekanan darah tidak terkendali

Tekanan darah tinggi akan berdampak pada organ tubuh lain, termasuk ginjal . Jika Anda memiliki tekanan darah tinggi di pembuluh darah besar atau yang lebih kecil, kondisi ini dapat merusak pembuluh darah yang menuju ke ginjal lalu menimbulkan permasalahan lainnya.

3. Tidak berhenti merokok

Baca Juga: Paru-Paru Menghitam, Istri Indra Bekti Ternyata Pernah Derita Tuberculosis

Selain kanker paru-paru, kebiasaan merokok juga memicu masalah ginjal. Studi 2012 menemukan bahwa berhenti merokok selama 16 tahun atau lebih mengurangi risiko karsinoma sel ginjal (bentuk paling umum kanker ginjal pada orang dewasa) sebesar 40 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI