Suara.com - Pakar Sebut Pembangunan Kesehatan Wajib Perhatikan Rakyat Miskin, Kenapa?
Kesehatan jadi hal utama agar aktivitas sehari-hari berjalan lancar. Nah, alih-alih pembangunan yang saat ini fokus pada infrastruktur, pemerintah malah diminta fokus pada pembangunan kesehatan rakyat miskin.
Hal ini diutarakan pakar tumbuh kembang anak Prof. DR. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si, yang menyebut rakyat miskin lebih tidak berdaya dibanding dengan masyarakat kota yang bisa berkembang dengan sendirinya.
"Menurut saya pembangunan di Indonesia, bagaimana pembangunan rakyat miskin itu nomer satu. Bukan bikin jembatan bikin hotel, kereta api cepat, nomor satu rakyat kecil dulu, rakyat kecil itu tidak berdaya, rakyat perkotaan itu dia bisa berdiri sendiri, bisa usaha sendiri," ujar Prof. Soedjatmiko, Sp. A(K), M.Si di Tendean, Jakarta Selatan (1/11/2019).
Baca Juga: Dirut BPJS Kesehatan Jelaskan Kenaikan Iuran BPJS
Di saat masyarakat perkotaan sudah memikirkan jenjang karir. Masyarakat miskin pedalaman sedang memikirkan dengan apa esok hari ia makan, lalu apakah anak-anaknya akan bisa makan.
"Dia (masyarakat miskin) mau makan nggak ngerti apa-apa. Bangun tidur ini anak saya bisa makan atau enggak. Nah, itu kalau mau yang dibangun," ungkap Prof. Soedjatmiko.
Setelah masyarakat miskin, yang perlu diperhatikan menurut pengajar Universitas Indonesia itu ialah kesejahteraan guru PAUD atau TK. Pada tingkatan itu anak-anak pendidididik pengetahuan dasarnya sangat penting.
"Nomor dua kalau mau dipilih guru, karena dia itu mencerdaskan, guru mulai guru PAUD, kenapa penting? karena basicnya di PAUD dan SD dapat perhatian," ungkapnya.
Sementara itu, dibanding pemerintah memberikan makanan berupa beras, mie instan atau produk lainnya yang tidak ada di daerah asal, sebaiknya manfaatkan sumberdaya yang ada, tentu saja dibarengi dengan edukasi cara memasak dan menjaga kebersihannya.
Baca Juga: Saat Menstruasi, Wanita dengan Masalah Kesehatan Jiwa Bisa Mengalami Ini
"Tiap-tiap daerah yang sumbernya ada di situ sendiri, ada ikan di sungai, bagus proteinnya, atau bisa dari ternak, lauknya, dari telur ternak bisa. Tapi tiap hari ada terus karbohidrat dari jagung, sagu, tapi diberitahu cara makannya, masaknya gimana," tutupnya.