Amankah Memperbesar Mr P dengan Filler? Ini Kata Pakar

Jum'at, 01 November 2019 | 21:05 WIB
Amankah Memperbesar Mr P dengan Filler? Ini Kata Pakar
Amankah Memperbesar Mr P dengan Filler? Ini Kata Pakar (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amankah Memperbesar Mr P dengan Filler? Ini Kata Pakar

Ukuran Mr P membuat banyak lelaki merasa tak aman dan tak percaya diri. Padahal, sejumlah penelitian sudah menunjukkan jika ukuran Mr P tidaklah mempengaruhi apapun, termasuk performa seks mereka.

Hal ini membuat layanan pembesar Mr P terus diminati. Salah satu tren yang paling banyak dibicarakan saat ini adalah Filler Penis. Apa itu Filler Penis?

Dilansir Daily Star, layanan ini mirip dengan Filler Wajah atau Botox, di mana akan ada sejumlah cairan yang akan dimasukkan ke kulit.

Baca Juga: Mabuk Berat, Mr P Pria Ini 'Dimakan' Temannya Sendiri!

Biasanya, kandungan asam hialuronat lah yang dimasukkan ke dalam jaringan. Prosesnya sendiri termasuk non-bedah, jadi cenderung lebih mudah dan murah daripada operasi pembesaran penis.

Biayanya mulai dari 1.500 poundsterling atau sekira Rp 27,2 jutaan, sementara untuk operasi pembesaran  membuat Anda kembali sekitar 5.000 poundsterling atau sekitar Rp 90,8 jutaan.

Namun, perlu diketahui jika layanan ini sama sekali tidak memengaruhi panjang Mr. P, karena Filler Penis dirancang untuk menargetkan ketebalannya saja. Jika berhasil, filler dapat menambah ketebalan satu hingga dua sentimeter dan hasil ini tidak permanen, cenderung bertahan selama sekitar 18 bulan.

Lalu, apakah pengisi Filler Penis aman? Seperti halnya prosedur kosmetik lainnya, ada risiko yang terlibat.

Asif Muneer, dari Asosiasi Ahli Bedah Urologi Inggris mengatakan kepada BBC, jika semua prosedur untuk meningkatkan ketebalan Mr. P, tidak akan mempengaruhi panjang ereksi Anda, jadi secara fungsional sebenarnya ini tidak memperbaiki masalah Anda.

Baca Juga: Top 5 Health : Waspada Donor Darah Positif HIV, Mr P Besar Dituduh Mencuri

"Jika ada, itu dapat menyebabkan komplikasi yang akan merusak fungsi seksual mereka nanti," jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI