Bisa Atasi Sindrom Metabolik, Ini Yoghurt Rasa Daun Kelor Buatan Mahasiswi

Jum'at, 01 November 2019 | 06:05 WIB
Bisa Atasi Sindrom Metabolik, Ini Yoghurt Rasa Daun Kelor Buatan Mahasiswi
Daun kelor diubah jadi yoghurt untuk atasi sindrom metabolik. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yoghurt dalam berbagai varian rasa buah-buahan mungkin sudah lumrah ditemui. Nah, bagaimana jika yoghurt dengan varian daun kelor juga bermanfaat untuk mencegah sindrom metabolik?

Demi membuktikan itu mahasiswa kedokteran Universitas Sebelas Maret, Azkia Rachmah, mencoba mengembangkan produk yoghurt ini dan memastikan dalam bentuk penelitian. Ia menggunakan ekstrak daun kelor untuk dicampurkan dalam yoghurt.

Menurut Azkia alasan daun kelor ia angkat, karena tanaman khas Indonesia ini banyak ditemukan di kota Surakarta tempat ia menimba ilmu. Bahkan tanaman ini tumbuh dengan sendirinya di pekarangan hingga pinggir jalan.

"Dari situ kami melihat apakah tanaman yang banyak tumbuh di masyarakat memiliki manfaat untuk kesehatan manusia," ujar Azkia di Hotel Ashley, Gondangdia, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis, (31/10/2019).

Baca Juga: Nila Moeloek Sebut Daun Kelor Kaya Protein, Apa Saja Kandungan Lainnya?

Setelah dilakukan penelitian sebagai dasar pendahuluan, ditemukan ekstrak daun kelor mampu mengontrol kadar gula darah, tekanan darah, kadar lemak hingga asam urat. Sederat manfaat ini dipandang Azkia ekstrak daun kelor akan sangat baik jika bisa dikonsumsi orang agar sehat, jadilah diaplikasikan ke dalam yoghurt.

"Kalau untuk saat ini pengembangan untuk di bidang pangannya baru gunakan yoghurt, mungkin nanti kita teruskan lagi dalam bentuk pangan lain. Saat ini ada makanan dari daun kelor juga seperti brownies kelor, ini juga masih perlu melakukan penelitian lagi," ungkapnya.

Nantinya, dalam proses ekstraksi dan diaplikasikan pada yoghurt akan tetap diawasi oleh para ahli, termasuk dosen yang membimbing Azkia. Untuk rasa sendiri, yoghurt yang digunakan dalam bentuk plain alias tanpa rasa. Sedangkam rasa kelor yang sudah matang sama seperti bayam, tanpa rasa.

Azkia Rachmah, mahasiswi UNS yang membuat yoghurt rasa daun kelor untuk melawan sindrom metabolik. (Suara.com/Dini Afrianti)
Azkia Rachmah, mahasiswi UNS yang membuat yoghurt rasa daun kelor untuk melawan sindrom metabolik. (Suara.com/Dini Afrianti)

"Jadi rasa sebenarnya daun kelor dalam bentuk matang seperti daun bayam. Rasanya tidak terlalu menonjol, jadi rasanya light, kalau dicampurkan dalam yoghurt merubah rasa tidak terlalu fatal, masih dominasi yoghurt," terangnya.

Meski banyak tumbuh liar di jalan dan perkarangan, dalam penelitian ini kelor yang digunakan tidak sembarangan, yakni kelor dari ladang khusus perkebunan kelor di balai tanaman herbal. Ini dilakukan agar penelitian valid dan sumber kelor juga jelas serta terukur.

Baca Juga: Menkes Apresiasi Posyandu di Bali yang Bikin Nugget dari Daun Kelor

Sementara itu Azkia dan dua anggota peneliti lainnya menggunakan sebanyak 160 responden mahasiswa dan dewasa muda, yang nantinya akan mencoba yoghurt buatannya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI