Suara.com - Saat berusia 14 tahun, perempuan bernama Megan Argyle didiagnosis dengan kondisi langka uterus didelphys yang membuatnya memiliki dua rahim, dua leher rahim, dua ovarium, dan satu vagina.
Megan kemudian didiagnosis menderita endometriosis setelah mengeluh rasa sakit luar biasa di perutnya.
Sekarang di usia 28 tahun, Megan pun sudah menjalani histeroktomi ganda agar tetap mampu menjalani kehidupannya.
Mulanya, Megan menemukan dirinya memiliki organ reproduksi ganda ketika berhubungan seksual dengan pacarnya di usia 14 tahun.
Baca Juga: Waduh, Polusi Udara Pengaruhi Hormon dan Sistem Reproduksi Wanita
"Septum yang merupakan dinding pembagi jaringan di vaginaku robek ketika berhubungan seksual. Saat itu, banyak darah yang keluar dan aku merasa ada sesuatu yang tidak beres. Akhirnya, saya dilarikan ke rumah sakit dan dokter mengatakan aku memiliki organ reproduksi ganda," cerita Megan dikutip dari metro.co.uk.
Megan pun merasa beruntung telah mencoba hubungan seksual dengan kekasihnya meski masih berusia 14 tahun. Karena, setidaknya Megan mengetahui bahwa kondisi organ reproduksinya berbeda dengan wanita lainnya.
Ia mulai didiagnosis endometriosis di kedua organ reproduksinya pada usia 18 tahun. Penyakit itu didiagnosis setelah dokter menemukan ada kista di ovarium kanan.
"Kondisi ini juga membuat periode menstruasiku sangat berat dan berlangsung lama, yakni sekitar 2 minggu lalu semakin memburuk," ujarnya.
Menstruasi dari organ ganda dan penyakit endometriosis itulah yang telah membuatnya merasakan kesakitan luar biasa.
Baca Juga: 16 Tahun Dikira Radang Usus, Ternyata Wanita Ini Derita Endometriosis!
Kini, Megan pun sedikit lebih baik setelah organ reproduksinya diangkat. Dia terbebas dari rasa sakitnya endometriosis.