Suara.com - Secara garis besar, ada dua jenis diet, yakni sehat dan tidak sehat. Tentunya, diet sehat tidak menimbulkan tubuh kekurangan nutrisi. Sebaliknya, diet tidak sehat cenderung berisiko buruk. Untuk diet air putih, ia masuk ke golongan yang kedua.
Diet air putih belakangan menjadi tren. Namun sayangnya, ia masuk kategori diet ekstrem.
Pada dasarnya, diet air putih ini mengharuskan seseorang untuk hanya minum air selama beberapa hari. Asupan lain seperti buah dan sayuran baru boleh ditambahkan begitu berat badan terlihat turun.
"Ini hanya nama lain untuk puasa," kata ahli diet terdaftar dan salah satu pendiri Appetite for Health , Julie Upton seperti dikutip dari Today.
Baca Juga: Minum Air putih, Rahasia Cut Sarra Awet Muda
Menurut Julie, diet air putih adalah cara yang buruk untuk menurunkan berat badan. "Anda akan sangat lapar dan kembali lagi ke pola makan normal setelah mencoba ini dan Anda akan menambah berat badan lagi," terangnya.
Menerapkan diet air putih cukup berisiko. Sebab ketika asupan utama tubuh adalah air, maka tubuh akan kehilangan nutrisi penting yang dibutuhkan. Tingkat metabolisme tubuh pun akan turun secara signifikan.
Hasilnya, diet air putih hanya akan memberi hasil jangka pendek. Tubuh akan kehilangan berat badan namun sebagian besar adalah air, bukan lemak.
"Anda kehilangan lebih banyak otot dibandingkan dengan orang yang kehilangan berat badan dari pengurangan kalori yang direkomendasikan 500-800 kalori per hari dari asupan normal mereka," terang Julie Upton.
Baca Juga: Bukan Air Putih, Minuman Ini yang Justru Membuat Kita Lebih Terhidrasi