Kondisi ini pun membuat Camargos lemas dan kehilangan kepercayaan pada tim medis yang dipimpin oleh sang dokter. Ia pun menandatangani surat pernyataan bebas untuk mengeluarkan putranya dari rumah sakit.
Meski sudah dipindah ke rumah sakit lain, dokter mengonfirmasi penis si bayi tidak dapat dipasang kembali. Bayi tersebut harus menjalani operasi plastik agar nantinya ia tidak perlu menggunakan kateter untuk buang air kecil.
Beruntungnya, dokter mengatakan mereka dapat membuat penis 'realistis' dengan kulit dari lengan atau paha dan masih dapat menjaga jaringan ereksi.
Artinya, putra Camargos dapat diselamatkan dan akan memiliki kehidupan seksual yang normal.
Baca Juga: Masih Marak di Beberapa Daerah, Apa Risiko Jangka Panjang Sunat Perempuan?
Di sisi lain, dokter yang menangani putra Camargos disebut telah meninggal dunia akibat serangan jantung.