Bukannya Atasi Phimosis, Dokter Ini Justru Potong Habis Penis Bocah 3 Tahun

Kamis, 31 Oktober 2019 | 09:05 WIB
Bukannya Atasi Phimosis, Dokter Ini Justru Potong Habis Penis Bocah 3 Tahun
Ilustrasi sunat [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sunat merupakan prosedur yang cukup normal untuk laki-laki. Umumnya ini dilakukan karena alasan agama atau adanya masalah medis lain.

Biasanya prosedur ini aman dan tidak menyebabkan cereda apapun. Namun, ternyata berbeda dengan keluarga asal Brasil ini.

Dilaporkan Daily Mail, seorang bocah berusia tiga tahun memiliki kondisi yang seringnya disebut dengan phimosis.

Berdasarkan Departemen Urologi Universitas California, phimosis merupakan kondisi ketidakmampuan menarik kembali kulup atau preputium yang menutupi 'kepala' (glans) pada penis.

Baca Juga: Masih Marak di Beberapa Daerah, Apa Risiko Jangka Panjang Sunat Perempuan?

Intinya, kulup pada bayi ini sangat kencang sehingga tidak dapat ditarik dari sekitar kepala penis.

Hal ini dapat menyebabkan ketidaknyamanan ketika ia tumbuh dewasa. Kemudian, satu-satunya cara mengobati masalah ini adalah sunat.

Ilustrasi sunat (Shutterstock)

Jadi tanpa ragu, sang ibu yang bernama Camargos memutuskan untuk menyunat putranya. Tetapi sesuatu mulai terasa aneh menurutnya. Prosedur yang seharusnya selesai dalam 30 menit justru menjadi empat jam.

Namun, saat itu Camargos masih yakin bahwa operasi berjalan dengan lancar dan menyerahkan semuanya pada sang dokter, Dr. Pedro Abrantes.

Setelah empat jam, operasi pun selesai. Dokter keluar dari ruangan dengan putranya dan meyakinkannya bahwa semuanya baik-baik saja.

Baca Juga: Sunat Perempuan Masih Marak di Beberapa Daerah, Apa Bahayanya?

Hingga ketika Camargos melepaskan perban putranya, ia baru menyadari penis putranya benar-benar terpotong hingga ke akarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI