Tenang, Penanganan Skoliosis Tidak Selalu dengan Operasi Kok!

Rabu, 30 Oktober 2019 | 16:30 WIB
Tenang, Penanganan Skoliosis Tidak Selalu dengan Operasi Kok!
Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Tulang Belakang dr. Phedy, Sp.OT-K (laki-laki di sebelah kanan) di Siloam Hospitals Kebon Jeruk. (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenang, Penanganan Skoliosis Tidak Selalu dengan Operasi Kok!

Kelainan kerangka tubuh pada tulang belakang yang melengkung sepertu huruf C atau S disebut juga Skoliosis, hingga kini sebagian besar tidak diketahui penyebabnya.

Kebanyakan berpendapat satu-satunya pengobatan kasus skoliosis ini yang paling efektif melalui operasi. Padahal tidak harus loh, bisa juga melalui observasi dan ortosis. Asal tidak membiarkan karena akan semakin memperparah.

"Tidak selalu operasi, penanganan skoliosis sebenarnya 3O, yaitu observasi, ortosis atau brace dan operasi. Observasi dilakukan untuk sudut di bawah 30 derajat," ujar Dokter Spesialis Ortopedi Konsultan Tulang Belakang dr. Phedy, Sp.OT-K di Siloam Hospitals Kebon Jeruk, Jakarta Barat, Rabu (30/10/2019)

Baca Juga: Jessica Mila Idap Skoliosis, Lihat Hasil Rontgennya

"Selain itu, pasien juga dianjurkan melakukan latihan dengan stretcing untuk memperbaiki imbalance otot. Untuk pasien dengan sudut 30-40 derajat dan masih dalam usia pertumbuhan biasanya diberikan brace," sambungnya.

Diakui memang operasi jadi tindakkan paling efektif, tapi sayangnya operasi memiliki banyak risiko seperti rasa sakit pada tulang punggung bagian bawah saat nanti berusia 25 hingga 35 tahun. Namun, dengan skoliosis sudut di atas 40 derajat, operasi tetap sangat dibutuhkan.

Besarnya sudut itu akan menghambat aktivitas, bahkan bisa menimbulkan ancaman bagi organ tubuh lainnya seperti jantung dan paru-paru.

"Banyak kasus yang datang pada stadium lanjut. Padahal, deteksi dini skoliosis sangat mudah, dapat dilakukan oleh siapa saja, dan tidak membutuhkan alat khusus. Deteksi dini dianjurkan untuk dilakukan pada anak perempuan usia 11 dan 13 tahun dan laki-laki usia 13 sampai 14 tahun," tutupnya.

Baca Juga: Perempuan Lebih Rentan Idap Skoliosis daripada Lelaki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI