Kasus Ibu Cekoki Air Galon pada Anak 2 Tahun hingga Tewas, Bagaimana Bisa?

Selasa, 29 Oktober 2019 | 19:05 WIB
Kasus Ibu Cekoki Air Galon pada Anak 2 Tahun hingga Tewas, Bagaimana Bisa?
Pihak kepolisian tengah melakukan tes kejiwaan Nur Putri (21), tersangka pembunuh bayinya sendiri yang berusia dua tahun berinisial ZNL. (Foto dok. Polisi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang ibu asal Kebon Jeruk, Jakarta Barat, bernama Nur Putri diketahui membunuh anaknya sendiri yang masih berusia dua tahun dengan cara mencecoki air minum galon berlebihan.

Diketahui Nur memaksa korban untuk minum air melalui mulut dan hidungnya. Akibatnya, korban menjadi kejang-kejang akibat kelebihan cairan di dalam tubuhnya.

Nur lalu berpura-pura meminta pertolongan untuk membawa anaknya ke rumah sakit terdekat. Nahas, nyawa bocah tersebut sudah tidak dapat diselamatkan.

Meski air baik dan sangat dibutuhkan oleh tubuh, minum berlebih justru dapat menyebabkan keracunan air dan hiperhidrasi.

Baca Juga: Jangan Asal Minum Obat Tanpa Air, Ini Lho Bahayanya!

Ketika minum terlalu banyak air dapat menyebabkan hiponatremia yang terjadi ketika konsentrasi natrium di dalam darah menjadii sangat rendah.

Jika seseorang jumlah air yang diminum lebih banyak daripada yang bisa dikeluarkan oleh ginjal, itu akan mencairkan natrium dalam aliran darah dan menyebabkan sel membengkak.

Ilustrai anak minum air (Shutterstock)

Gejala dari keracunan air mulai muncul setelah seseorang mengonsusmi lebih dari tiga hingga empat liter air dalam beberapa jam.

Tanda yang muncul termasuk sakit kepala, kram, kejang, kelemahan otot, mual atau muntah, mengantuk dan kelelahan.

Melansir Healthline, keracunan air dapat menyebabkan kejang yang mengarah pada hilangnya kesadaran atau pingsan. Jika ia tidak menerima perawatan segera, keracunan air dapat berakibat fatal.

Baca Juga: Jangan Lagi Minum Air Sambil Berdiri, 5 Hal Ini Dampaknya!

Ilustrasi tangan anak kecil. (Shutterstock)
Ilustrasi tangan anak kecil. (Shutterstock)

Kembali pada Nur, ternyata penyebab wanita 21 tahun tersebut tega menghabisi anaknya sendiri adalah depresi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI