The Real Sleeping Beauty, Gadis Ini Benar-Benar Tertidur Selama Dua Bulan

Selasa, 29 Oktober 2019 | 16:44 WIB
The Real Sleeping Beauty, Gadis Ini Benar-Benar Tertidur Selama Dua Bulan
Ilustrasi Sleeping Beauty atau putri tidur. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anda pasti familiar dengan kisah Putri Tidur Aurora dalam cerita Sleeping Beauty, kan?Diceritakan, Putri Aurora tertidur panjang karena kutukan penyihir jahat. Ia hanya bisa dibangunkan oleh ciuman dari cinta sejatinya.

Nah, di dunia medis, kasus tidur panjang seperti sleeping beauty memiliki nama lain yaitu sindrom Kleine-Levin. Sindrom tersebut sangat langka, diperkirakan hanya ada 40-an kasus di seluruh dunia.

Salah satunya dialami oleh gadis berusia 17 tahun asal Kolombia bernama Sharik Tovar. Tovar berasal dari kota Acacías, Kolombia. Ia menderita sindrom Kleine-Levin sejak berusia dua tahun. Dalam kasus Sharik Tovar, episode hipersomnianya dapat berlangsung sampai dua bulan penuh!

Hal tersebut tentu membuat ibunya merasa khawatir. Marleny sang ibu, sampai harus mencairkan makanan untuk Tovar dan memberinya makan setiap beberapa jam sekali saat ia dalam fase tidur panjang.

Baca Juga: Tidur di Mobil Sambil Melongo, Ekspresi Nagita Slavina Bikin Warganet Gemas

Lebih buruknya, setelah mengalami hipersomnia yang lama, Tovar bisa mengalami kehilangan ingatan sementara, bahkan permanen. "Setelah episode tidur 48 hari tanpa henti pada Juni tahun lalu, dia kehilangan ingatan untuk sementara waktu. Dia bertanya kepada saya siapa saya," kata Marleny Tovar kepada Caracol News.

Tahun ini, selama bulan Januari dan Februari, Sharik Tovar tidur nyenyak selama 22 hari, dan ibunya harus memberinya makan dengan tangan setiap beberapa jam.

Dilansir dari Oddity Central, Marleny juga harus berhenti dari pekerjaannya untuk menjaga buah hatinya penuh waktu. Itu yang menyebabkan perempuan paruh baya tersebut meminta bantuan kepada otoritas pemerintah Kolombia.

Marleny Tovar juga meminta pihak layanan kesehatan untuk mempercepat pengiriman suplemen nutrisi yang dibutuhkan putrinya untuk bertahan hidup selama mengalami episode tidur panjang. Ia juga membutuhkan perawatan neurologis untuk mengurangi kerusakan pada memori gadis tersebut. "Itu yang paling dia butuhkan karena dia tidak makan seperti yang kita makan," kata Marleny tentang suplemen.

Penyebab sindrom Kleine-Levin belum diketahui sampai sekarang. Dulu, sindrom tersebut dikaitkan dengan infeksi virus. Meski begitu, sampai sekarang belum ada obat yang diketahui dapat menyembuhkan atau meminimalisir kondisi tidur berkepanjangan seperti yang dialami Sharik Tovar.

Baca Juga: Anak Main Media Sosial 1 Jam Sebelum Tidur, Awas Risiko Gangguan Mental!

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI