4 Penyakit Langganan Saat Musim Pancaroba, Ini Cara Mencegahnya

Selasa, 29 Oktober 2019 | 11:00 WIB
4 Penyakit Langganan Saat Musim Pancaroba, Ini Cara Mencegahnya
Ilustrasi sering sakit kepala saat musim pancaroba. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - 4 Penyakit Langganan Saat Musim Pancaroba, Ini Cara Mencegahnya

Memasuki November, musim pancaroba atau musim peralihan dari musim panas ke musim hujan yang terjadi belakangan ini ternyata mempengaruhi daya tahan tubuh.

Dilansir dari Hello Sehat, musim pancaroba juga dikaitkan dengan berbagai jenis penyakit seperti asma, sakit kepala, flu, hingga sakit pada persendian. Bagaimana perubahan cuaca dapat menyebabkan penyakit-penyakit tersebut?

Asma

Baca Juga: Tetap Teduh saat Musim Panas, Ini 5 Potret Kota Tashkent di Uzbekistan

Penyakit Asma (Shutterstock)
Penyakit Asma (Shutterstock)

Serangan asma terjadi karena saluran udara yang mengalami peradangan. Ketika suhu sekitar rendah, udara dingin yang masuk ke saluran udara juga menjadi lebih dingin. Saluran udara akan bereaksi terhadap udara dingin ini dan terjadi peradangan. Hal ini diperparah terutama jika Anda melakukan aktivitas berat atau berolahraga di ruang terbuka. Pertukaran udara yang cepat saat Anda beraktivitas berat menyebabkan udara tidak dapat dihangatkan terlebih dahulu, sehingga meningkatkan risiko inflamasi yang diakibatkan oleh udara dingin. Dan jika salah satu pemicu kambuhnya asma Anda adalah serbuk sari, angin kencang, dan badai yang sering terjadi pada saat musim pancaroba, ini dapat memperparah keadaan Anda.


Studi yang dipublikasikan dalam jurnal Allergy menyatakan bahwa angin terutama saat badai dapat membawa serbuk sari yang terdapat di tanah sehingga menyebabkan banyak penderita asma yang harus mendapat perawatan karena serangan asma.

Sakit kepala

Ilustrasi perempuan sakit kepala (pusing). (Shutterstock)
Ilustrasi perempuan sakit kepala (pusing). (Shutterstock)

Saat musim pancaroba, turunnya tekanan udara, kenaikan tajam kelembapan udara, atau turunnya suhu udara yang tiba-tiba dapat memicu terjadinya sakit kepala terutama migrain. Menurut salah satu survei yang dilakukan kepada penderita migrain di Amerika, 53% dari mereka menyatakan bahwa salah satu pemicu dari migrain yang mereka derita adalah perubahan cuaca.

Selain itu, cuaca dingin yang ekstrem atau sinar matahari yang terlalu panas juga dapat memicu ketidakstabilan komponen kimiawi dalam otak sehingga memicu sakit kepala. Cuaca yang terlalu dingin juga dapat membuat pembuluh darah menyempit sehingga menghambat suplai darah yang menuju ke otak.

Baca Juga: JR East Perkenalkan Spot Musim Panas Terbaik di Tohoku Jepang

Flu atau pilek

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI