Duh, Ada Luka di Payudara Tandanya Kena Kanker Payudara?

Selasa, 29 Oktober 2019 | 07:05 WIB
Duh, Ada Luka di Payudara Tandanya Kena Kanker Payudara?
Luka di payudara bisa sebabkan kanker? (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Duh, Ada Luka di Payudara Tandanya Kena Kanker Payudara?

Kanker payudara jadi penyakit yang paling ditakuti kaum perempuan. Ini sesuai dengan data yang dirilis Globocan 2018 menyatakan kanker payudara jadi jenis kanker terbanyak yang diderita perempuan Indonesia, dengan perbandingan penderita 42,1 persen dari 100.000 perempuan.

Tingginya kasus kanker payudara juga membuat beragam mitos beredar tentang kanker ini. Salah satunya, mengalami luka di payudara bisa memicu timbulnya kanker, benarkah?

Spesialis Onkologi, Dr. dr. Denni Joko Purwanto, SpB(K)Onk, MM mengatakan luka pada payudara terjadi karena adanya kanker. Selain benjolan, luka pada payudara dibarengi rasa nyeri bisa jadi gejala kanker payudara yang cukup serius.

Baca Juga: Mewarnai Rambut Tingkatkan Risiko Kanker Payudara, Ini Faktanya!

"Jadi memang sebetulnya kanker dulu baru luka," ujar Dr. Denni dalam acara Breast Cancer Awareness di RS Kanker Dharmais di Jakarta Barat, Senin (28/10/2019).

Laki-laki yang biasa menangani pasien kanker payudara dengan melakukan pembedahan di RS Kanker Dharmais ini, membenarkan luka di payudara bisa menyebabkan kanker.

Eits, tapi bukan asal luka loh, lebih tepatnya luka yang telah infeksi dan dibiarkan tanpa penanganan.

Ilustrasi payudara. (Shutterstock)
Ilustrasi payudara. (Shutterstock)

"Luka menyebabkan (kanker payudara) bisa juga, karena infeksi kronis, kalau lukanya dibiarkan jadi kanker," ungkapnya.

Selain kanker payudara yang jadi momok bagi perempuan karena menyebabkan kematian 17 per 100.000 perempuan, angka kanker serviks juga perlu diperhatikan.

Baca Juga: Bulan Kesadaran Kanker Payudara, Ini 4 Makanan yang Perlu Dihindari!

Berdasarkan data Riskesdas 2018 penderita kanker serviks menyerang 23,4 per 100.000 perempuan dengan rata-rata kematian 13,9 per 100.000.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI