Tumor Payudara Bisa Berubah Jadi Kanker, Mitos atau Fakta?

Senin, 28 Oktober 2019 | 21:01 WIB
Tumor Payudara Bisa Berubah Jadi Kanker, Mitos atau Fakta?
BIsakah tumor payudara berkembang menjadi kanker payudara? (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tumor Payudara Bisa Berubah Jadi Kanker, Mitos atau Fakta?

Adanya benjolan jadi salah satu gejala kanker payudara, tapi tidak semua benjolan merupakan gejala kanker. Pakar mengatakan, ada pula benjolan di payudara yang terjadi karena tumor.

Muncul pertanyaan, bisakah tumor payudara berubah menjadi kanker payudara di kemudian hari?

Baca Juga: Cara Cegah Kanker Payudara, Ini Cara Paling Efektif

Pakar bedah onkologi Dr. dr. Denni Joko Purwanto, SpB(K)Onk, MM membenarkan jika tumor bisa berubah menjadi kanker payudara, tapi bukan sembarangan tumor. Biasanya tumor yang berubah jadi kanker tergolong sebagai tumor ganas.

"Jadi memang ada tumor-tumor tertentu yang berubah, misalnya philodes dia tumor jinak berubah jadi ganas, jadi kecepatan diagnosa dan penanganan penting sekali," ujar dr Denni di RS Kanker Dharmais, Jakarta Barat, Senin (28/10/2019).

Dokter yang kerap melakukan bedah kanker payudara di RS Dharmais itu mengatakan, jika sudah sudah berhubungan dengan tumor jenis ini seumpama berperang dengan waktu karena pembelahan tumor berubah menjadi sel kanker terjadi dengan cepat.

Pemicu percepatan ini bisa beragam, salah satunya dari makanan yang bisa memicu terciptanya zat karsinogen atau zat penyebab kanker. Makanan tomat kalengan, salmon hasil pembibitan, daging olahan hingga makanan dengan formalin bisa memicu zat karsinogen.

"Seperti formalin juga bisa, jadi pastikan untuk patuhi anjurkan makanan sehat saja," tuturnya lagi.

Baca Juga: 5 Berita Kesehatan : Vaksin Cegah Kanker Payudara, Gangguan Mental Sulli

Sementara itu dari seluruh jenis tumor, hampir 80 hingga 90 persen tumor tergolong jinak dan hanya 10 persen saja yang masuk kategori ganas. Namun karena tumor jinak cenderung berukuran besar dan tanpa rasa sakit malah diklaim berbahaya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI