Demi Kuatkan Pelayanan pada Pasien, RSUP Dr Sardjito Terapkan Spirit Jawa

Senin, 28 Oktober 2019 | 19:58 WIB
Demi Kuatkan Pelayanan pada Pasien, RSUP Dr Sardjito Terapkan Spirit Jawa
Direktur RSUP dr Sardjito, dr Darwito, membuka seminar kesehatan (Suara.com/Rosiana)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional dan Sumpah Pemuda, RSUP dr Sardjito menggelar Seminar Kesehatan Spiritual Jawa dalam Menjaga Kesehatan Menunju Rumah Sakit Berbudaya di Gedung Diklat RSUP dr Sardjito, Yogyakarta, pada Senin (28/10/2019).

Tidak hanya seminar kesehatan semata, kegiatan ini juga dimeriahkan dengan adanya pameran keris yang berjumlah 150 serta peragaan batik nusantara.

Tujuan diadakannya acara ini adalah untuk mewujudkan rumah sakit berbudaya yang sekaligus melestarikan buadaya nusantara.

"Dengan mempelajari keris dan lika-liku (keris) akan menjadi spirit baru bagi RSUP dr Sardjito untuk mengambil hikmat dan falsafah keris," tutur ketua panitia acara sekaligus kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP dr Sardjito, Banu Hermawan.

Direktur RSUP dr Sardjito, Dr dr Darwito, Sp.B(K)Onk, mengatakan, sangat penting bagi sebuah rumah sakit mengaplikasikan bentuk kearifan lokal dalam hal pelayanan terhadap pasien.

Baca Juga: Hari Penglihatan Sedunia, Sardjito Eye Cente Gelar Pemeriksaan Mata Gratis

Direktur RSUP dr Sardjito, dr Darwito, melihat keris saat seminar kesehatan (Suara.com/Rosiana)
Direktur RSUP dr Sardjito, dr Darwito, melihat keris saat seminar kesehatan (Suara.com/Rosiana)

Menurutnya, spirit Jawa sebenarnya dapat memperkuat sebuah rumah sakit dalam melayani masyarakat.

"Spirit, dari spirit Jawa, misalnya, mesti andhap asor atau sopan santun itu sebenarnya budaya, spirit jawa yang seperti itu yang memperkuat rumah sakit dalam hal melayani masyarakat," kata dr Darwito kepada Suara.com.

Ia menambahkan, apabila spirit Jawa seperti sopan santun, ramah, dan perhatian, diterapkan oleh rumah sakit tentu akan membuat masyarakat atau pasien senang.

"Budaya Jawa itu luwes tapi tidak hanyut. Kenapa rumah sakit membawa tema ini, karena kita ingin mencontoh budaya orang Jawa yang ramah, sopan, luwes... Itulah yang dibutuhkan masyarakat," sambungnya.

Sedangkan hubungannya dengan keris, menurutnya, 'benda pusaka' ini memiliki filosofi dan seni yang baik jika diterapkan dalam kehidupan.

Baca Juga: RSUP Dr. Sardjito Semangati Pasien Lupus & Kenalkan Sardjito Lupus Center

"Dengan mempelajarinya, bagi karyawan diharapkan menjadi sebuah spirit baru dan hikmah dari falsafah keris yang ada," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI