Suara.com - Tahukah Moms 4 Vitamin Penting untuk Dipenuhi Oleh Ibu Menyusui?
Kebaikan ASI bukan rahasia baru lagi untuk kembang tumbuh bayi ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi selama usia 6 bulan alias ASI eksklusif.
Baik untuk bayi, atas dasar inilah, para ibu menyusui sebisa mungkin disarankan untuk memastikan produksi ASI tetap prima selama masa menyusui.
Asupan zat gizi harian dari berbagai sumber makanan dan minuman merupakan salah satu cara utama guna mendukung kesehatan ibu, sekaligus menjaga produksi ASI-nya.
Baca Juga: Intip 5 Gaya Fesyen Gista Putri, Model yang Kini Berstatus Ibu Menteri
Bukan hanya dari zat gizi makro seperti karbohidrat, protein, dan lemak, tapi Anda juga sebaiknya tidak melewatkan zat gizi mikro termasuk vitamin. Nah, demi memastikan kebutuhan vitamin harian ibu menyusui tidak kekurangan, berikut jenis vitamin yang setidaknya perlu Anda penuhi dilansir Hello Sehat:
1. Vitamin C
Vitamin C termasuk ke dalam kelompok vitamin larut air yang banyak terkandung di dalam aneka sayur dan buah-buahan. Bagi ibu menyusui, kebutuhan vitamin C dalam tubuh meningkat sekitar 25 miligram (mg) dari kebutuhan semulanya.
Menurut Angka Kecukupan Gizi (AKG) dari Kementerian Kesehatan RI, kebutuhan vitamin C untuk wanita usia subur 20-35 tahun yakni 75 mg. Jadi jika usia Anda berada di rentang 20-35 tahun dan sedang menyusui, total kebutuhan vitamin C harian menjadi 100 mg.
Vitamin yang identik terkandung di dalam buah jeruk ini merupakan antioksidan sebagai pelindung tubuh dari serangan radikal bebas. Bukan hanya itu, vitamin C juga dapat membantu mempercepat proses penyembuhan luka sekaligus penyerapan zat besi.
Baca Juga: 6 Cara Ibu Biasakan Anak Makan Makanan Sehat
Terlebih lagi karena tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C sendiri, sehingga sangat mengandalkan dari asupan harian. Ibu menyusui bisa memenuhi kebutuhan vitamin C harian untuk diri dan bayinya dari buah kiwi, tomat, jambu biji, pepaya, stroberi, hingga paprika.
Jika asupan vitamin C Anda terlalu banyak, ginjal bertugas untuk menyaring sehingga kelebihannya akan dikeluarkan oleh tubuh.
2. Vitamin B12
Sama halnya seperti vitamin C, vitamin B12 juga tergolong ke dalam vitamin larut air. Asupan vitamin B12 yang memadai pada tubuh ibu, kemudian akan dihantarkan untuk mencukupi kebutuhan tubuh bayi melalui ASI.
Bayi yang menyusui dari ibu yang mendapatkan asupan vitamin B12 dengan baik, juga menerima cukup vitamin B12. Sebaliknya, ibu yang kekurangan asupan vitamin B12, tentu membuat bayinya berisiko tidak mendapatkan vitamin B12 yang cukup juga.
Pentingnya vitamin B12 bagi bayi bukan tanpa alasan. Ini karena vitamin B12 mampu mendukung perkembangan otak dan produksi sel darah merah untuk bayi.
Mengutip dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), kekurangan vitamin B12 pada bayi dalam waktu lama berisiko menyebabkan kerusakan otak permanen.
Oleh karena itu, berdasarkan AKG tahun 2013, ibu menyusui usia 20-35 tahun dianjurkan untuk mencukupi sekitar 2,8 mikrogram (mcg) kebutuhan vitamin B12 harian. Sumber vitamin B12 bisa Anda peroleh dari produk susu, daging, ikan, telur, dan lain sebagainya.
3. Vitamin D
Vitamin D merupakan kelompok vitamin larut lemak, sehingga berbeda dengan vitamin B dan vitamin C. Asupan vitamin D yang cukup pada ibu menyusui bisa membantu mendukung perkembangan tulang yang sehat pada bayi.
Pasalnya, bayi berisiko mengalami penyakit rakitis atau yang juga disebut sebagai rickets atau rickettsia. Rakitis merupakan penyakit kelainan tulang yang salah satunya disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin D dalam tubuh.
Selain vitamin D, zat gizi lain yang tidak tercukupi dengan baik sehingga mengakibatkan rakitis yakni fosfat dan kalsium. Semua zat gizi tersebut diperlukan agar tulang dapat berkembang menjadi lebih sehat dan kuat.
Jika asupannya kurang, tulang bisa menjadi rapuh, lemah, pertumbuhannya terganggu, hingga mengalami kelainan pada bentuknya. Sebenarnya, kekurangan vitamin D pada bayi yang sedang menyusui jarang sekali terjadi.
Namun, tidak ada salahnya untuk tetap berusaha memenuhi kebutuhan vitamin D harian dari berbagai sumber makanan. Agar tidak kekurangan, menurut AKG tahun 2013, ibu menyusui usia 20-35 tahun disarankan untuk memenuhi sebanyak 15 mcg vitamin D.
Jumlah ini sebenarnya sama dengan wanita usia subur lainnya yang tidak sedang menyusui. Di samping itu, Anda juga bisa membantu memenuhi asupan vitamin D tubuh Anda dan bayi dengan rutin berjemur di bawah sinar matahari.
Sementara dari sumber makanan harian, Anda bisa memperbanyak makan ikan, kuning telur, hati sapi, jamur, susu, dan lainnya.
4. Vitamin A
Masih sama dengan vitamin D, vitamin A juga merupakan salah satu jenis vitamin yang bisa dengan mudah larut dalam lemak. Seperti yang mungkin sudah Anda ketahui, vitamin A berfungsi penting untuk menjaga kesehatan mata.
Namun bukan itu saja, vitamin A juga dapat menjaga sistem kekebalan tubuh, bahkan mendukung kesehatan tulang bagi ibu menyusui serta bayinya. Menurut World Health Organization (WHO), kurangnya vitamin A pada anak bisa meningkatkan risiko penyakit infeksi, termasuk campak dan diare.
Itu sebabnya, asupan vitamin A ibu menyusui sebaiknya selalu tercukupi dengan baik sehingga bisa diberikan pada bayi melalui ASI.
Asupan makanan ibu selama masa menyusui bisa dibilang sebagai penentu penting, baik bagi kesehatan tubuh ibu maupun bayinya. Kebutuhan vitamin A harian untuk ibu menyusui usia 20-35 tahun paling tidak sekitar 850 mcg.
Penting untuk dipahami bahwa suplemen tidak dapat menggantikan asupan makanan harian. Pastikan Anda telah berkonsultasi dan mendapatkan rekomendasi dari dokter sebelum memutuskan untuk minum suplemen vitamin tambahan selama masa menyusui.