Ini yang Dibutuhkan Rumah Sakit Indonesia agar SiapLayani Pasien Stroke

Sabtu, 26 Oktober 2019 | 17:31 WIB
Ini yang Dibutuhkan Rumah Sakit Indonesia agar SiapLayani Pasien Stroke
Ilustrasi penyakit stroke. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ini yang Dibutuhkan Rumah Sakit Indonesia agar Siap Layani Pasien Stroke

Stroke adalah penyebab kematian paling umum kedua di dunia, dan penyebab disabilitas paling umum ketiga. Prevalensi stroke di Asia Tenggara diperkirakan mencapai 14,6% dan menyumbang sebanyak 4,5 juta dari 30,7 juta kasus stroke di dunia.

Di Indonesia, stroke adalah penyebab kematian nomor 1 dan dengan tingkat disabilitas yang tinggi mencapai 65%. Sementara, sistem penanganan stroke di negara-negara di kawasan Asia Tenggara berada di berbagai tahapan perkembangan.

Urgensi mengenai hal ini pun disadari oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Pada Juli 2019, pemerintah meluncurkan Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Stroke (PNPK Stroke) sebagai referensi standar penanganan stroke di Indonesia.

Baca Juga: Penanganan Heat Stroke, Kondisi yang Disebabkan Cuaca Panas

Sebagaimana negara-negara lain di Asia Tenggara, sistem penanganan stroke di Indonesia menghadapi tantangan serupa dalam hal beban stroke yang tinggi dan kesenjangan yang signifikan dalam jumlah pusat penanganan stroke dan rumah sakit siap stroke. 

“Kami melihat kebutuhan dan urgensi manajemen penanganan stroke terpadu untuk memprioritaskan penanganan pasien pra-rumah sakit, pemulihan dan rehabilitasi stroke. Namun, selain beban stroke di Indonesia, terdapat tantangan dalam menangani stroke. Hal ini termasuk belum diterapkannya standardisasi manajemen penanganan stroke di semua rumah sakit; kurangnya tim stroke yang terintegrasi; kurangnya peralatan dan fasilitas penanganan stroke; kurangnya jejaring pelayanan stroke yang terintegrasi, termasuk sistem Layanan Darurat Medis (Emergency Medical Service)," 
ujar dr. Nani H. Widodo, Sp.M, MARS., Kasubdit Pelayanan Medik dan Keperawatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Memahami permasalah penanganan stroke yang belum optimal di Indonesia, Dokter dr. Temmy Winata, Head of Medical, Representatif Angels Initiative di Indonesia mengatakan, Angels Initiative mendukung peluncuran pedoman nasional tersebut, yang akan digunakan oleh para dokter spesialis saraf dan dokter umum dalam menangani pasien stroke. PNPK Stroke diluncurkan untuk menjadi pedoman komprehensif yang mencakup pengananan stroke pra-rumah sakit, terapi definitif di rumah sakit, dan sistem rujukan antar rumah sakit.

"Untuk itu, Angels Initiative, program inisiatif penanganan stroke yang bersifat non-komersial hadir dengan tujuan untuk meningkatkan jumlah rumah sakit siap stroke sehingga lebih banyak pasien yang memiliki akses, serta mengoptimalkan kualitas penanganan di pusat-pusat penanganan stroke yang baru maupun yang sudah ada,” ujar dr. Temmy Winata dalam diskusi media jelang peringatan Hari Stroke di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional yang dihadiri Suara.com di Jakarta Selatan.

Ia menjelaskan, pihaknya mendukung rumah sakit dalam mengimplementasikan program peningkatan penanganan stroke. Konsultan Angels membuat penilaian dan melakukan simulasi, baik di rumah sakit maupun di luar rumah sakit, bersama dengan tim rumah sakit untuk membandingkan penanganan stroke yang telah berjalan di rumah sakit saat ini dengan pedoman tata laksana stroke nasional atau internasional dan tata laksana klinis terbaik. 

Baca Juga: Cuaca Panas, Ketahui Cara Mencegah Heat Stroke!

Untuk saat ini, salah satu rumah sakit siap stroke di Indonesia adalah RS Pusat Otak Nasional (PON)  di Jakarta. RS ini pun sudah bekerja sama Angels Initiative agar dapat menyediakan penanganan cepat oleh unit khusus stroke.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI