Suara.com - Si kecil maunya cuma makan telur, menolak sayur, buah, dan susu. Terdengar familiar? Yakin, hampir semua orangtua pasti pernah mengalami pusingnya mengurus anak yang picky eater alias suka pilih-pilih makanan. Cemas rasanya kalau anak selalu menolak mengonsumsi makanan sehat.
Kalau sudah begitu, seringkali orangtua, terutama ibu, jadi panik, sedih, dan bingung harus berbuat apa. Dan kata-kata ancaman dan bujuk rayu pun mulai keluar tak beraturan demi agar anak mau makan makanan sehat.
Padahal, itu cara yang salah dan tidak dianjurkan. Saskhya Prima Aulia, psikolog anak, mengatakan bahwa ada banyak cara yang bisa dilakukan ibu agar anak mau mencoba semua jenis makanan.
"Saya punya panduan tentang hal yang boleh dan tidak boleh disampaikan kepada anak. Ini sifatnya lebih ke kata-kata," ujar Saskhya saat ditemui Suara.com belum lama ini di Jakarta.
Baca Juga: Begini Cara Nagita Slavina Siasati Rafathar yang Picky Eater
Kurangi mengatakan tentang makanan enak atau tidak enak, bagus atau tidak bagus. Sebaniknya, gunakan kalimat "Cobain deh makanan ini!", atau "Makan sedikit dulu, deh!"
"Akan lebih baik bila yang disampaikan kepada anak tentang hal-hal menarik yang ada di makanan itu. Misalnya, 'Coba lihat bentuk dan warna makanan ini', 'Coba cium masakan ini', 'Pegang deh tekstur makanannya', kemudian ajak anak lebih akrab dengan makanannya. Waktu dikunyah rasanya seperti apa dan bunyinya seperti apa," sambungnya.
Saskhya merekomendasikan camilan untuk anak-anak yang dibuat lebih menarik. Hal ini juga dapat jadi cara yang mendorong anak-anak agar tertarik terhadap suatu makanan.
"Jadi buat bentuk tertentu, atau sekadar tempelkan stiker karakter kesukaan anak, atau memberi nama yang menarik terhadap camilan tersebut. Hal ini, menurut penelitian mampu meningkatkan perilaku makan yang baik pada anak," tandasnya.
Baca Juga: Jika Dibiarkan, Anak Picky Eater Berisiko Stunting