Sering Bermain Ponsel di Tempat Gelap, Pria Ini Alami Stroke Mata!

Jum'at, 25 Oktober 2019 | 14:14 WIB
Sering Bermain Ponsel di Tempat Gelap, Pria Ini Alami Stroke Mata!
Ilustrasi operasi mata [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sama dengan organ lain, mata juga memiliki saraf dan jaringan yang mengirimkan sinyal ke otak untuk membuat visual.

Jaringan yang paling vital di dalam mata adalah retina. Organ ini memainkan peran penting dalam mengirim sinyal visual ke otak.

Namun, bagaimana jika bagian paling penting ini justru rusak?

Seorang lelaki asal China baru-baru ini didiagnosis menderita stroke mata dengan gejala kebutaan sementara. Ternyata, ini disebabkan oleh intensitas penggunaan ponsel dalam kondisi gelap yang terlalu lama.

Baca Juga: Benarkah Cahaya Biru Komputer Sebabkan Penyakit Mata? Ini Faktanya

Lelaki yang dikenal sebagai Wang ini pun langsung mencari bantuan medis untuk mengembalikan kondisi matanya.

Wang mengatakan dirinya mulai khawatir ketika mata kanannya hampir tidak bisa melihat pesan di ponselnya. Setelah diperiksa, ia ternyata mengalami stroke mata.

Pria terkena stroke mata (YouTube/)
Pria terkena stroke mata (YouTube/)

Stroke mata terjadi ketika arteri retina berhenti bekerja akibat gumpalan atau penyempitan pembuluh darah. Inilah yang menyebabkan kemampuan mata untuk melihat berkurang karena aliran sinyal ke otak terhalang.

Wang mengaku, bermain ponsel di dalam kondisi gelap adalah kebiasaan buruknya. Padahal, sang istri sudah sering memperingatkan Wang tentang cahaya putih yang dipancarkan ponsel itu terlalu terang untuk mata.

Pria terkena stroke mata (YouTube/)
Pria terkena stroke mata (YouTube/)

Sementara itu, sang dokter mengatakan, kasus stroke mata adalah hal yang umum terjadi belakangan ini daripada waktu-waktu sebelumnya. Bahkan, sang dokter sering merawat hingga 20 kasus yang sama setiap bulannya.

Baca Juga: Di Dunia, 45 Juta Orang Menderita Penyakit Mata

Stroke mata dapat bersifat sementara. Meski demikian, kondisi itu juga bisa menyebabkan kebutaan permanen dan memengaruhi kualitas hidup seseorang jika tidak segera diobati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI