Suara.com - Bagi sebagian besar orang, mengonsumsi makanan manis adalah cara mereka untuk menghibur diri, seperti kue, es krim, donat dan lainnya.
Namun, menurut penelitian yang dilakukan para ilmuwan menunjukkan kandungan lemak trans yang lebih tinggi dalam darah meningkatkan risiko mengembangkan penyakit Alzheimer hingga 74%.
Melansir China Press via World of Buzz, ahli saraf sekarang juga mengatakan penyakit kardiovaskular dikaitkan dengan kerusakan otak serta fungsi kognitif seseorang.
Fakta ini berasal dari penelitian 10 tahun yang dilakukan pada 1.600 pria dan wanita Jepang.
Baca Juga: Pria 51 Tahun Meninggal Dunia usai Makan Kue Panas, Ini Penyebabnya!
Peneliti memeriksa kadar lemak trans dalam darah mereka serta faktor-faktor lain, seperti merokok, menderita diabetes, hipertensi, serta kebiasaan makanan.
Dari penelitian ini diketahui orang dengan kandungan lemak trans tinggi dalam darah berpeluang lebih tinggi terkena demensia dan alzheimer.
Menurut seorang ahli saraf dari Cornell University di New York, tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan dasar ilmiah dengan menarik korelasi antara lemak trans dan risiko demensia.
Ini juga membuktikan lemak trans yang diperoleh melalui pola makan tidak sehat dapat menjadi salah satu penyebab utama demensia pada manusia.
Beberapa makanan yang populer yang mengandung lemak trans adalah prosuk susu dan daging.
Baca Juga: Membaca Kepribadian dari Kue Favorit, Begini Karakter Pecinta Red Velvet
Selain itu, makanan manis seperti kue dan biskuit juga menggunakan lemak trans buatan. Ini terkandung dalam perasa dan pengawet buatan dalam makanan manis tersebut.
Penelitian ini juga menemukan bahwa kue dan makanan penutup buatan Jepang cenderung mengandung lemak trans dalam jumlah yang jauh lebih tinggi.