Suara.com - Sama halnya dengan kelebihan gula darah (glukosa) atau hiperglikemi, gula darah rendah atau hipoglikemia juga bisa menjadi kondisi yang berbahaya.
Gula darah rendah bisa terjadi pada penderita diabetes yang mengonsumsi obat untuk meningkatkan kadar insulin dalam tubuh, menurut Healthline.
Selain penderita diabetes, gula darah rendah dapat derita dialami oleh orang yang terlalu banyak mengonsumsi obat, melewatkan makan, makan kurang dari porsi normal, dan berolahraga lebih dari biasanya.
Kadar glukosa dalam darah orang yang mengalami hipoglikemia biasanya di bawah 70mg/dL.
Baca Juga: Cegah Hipoglikemia Saat Berpuasa bagi Pasien Diabetes dengan Cara Ini
Kondisi ini biasanya dikaitkan dengan beberapa gejala, menurut jurnal AJMC, seperti gemetar, gugup, berkeringat, kedinginan, pusing, lapar dan mual, kebingungan, kelemahan, kantuk, kejang, serta kehilangan kesadaran.
Hipoglikemia juga dapat menyebabkan komplikasi, seperti kejang dan kerusakan sistem saraf jika tidak ditangani dengan cepat.
Berdasarkan Diabetes.org.uk, hipoglikemia dapat berkisar dari ringan hingga berat.
Gula darah rendah ringan biasanya dapat diobati oleh masing-masing individu dan tidak berkaitan dengan risiko kesehatan jangka panjang.
Tetapi hipoglikemia berat memerlukan perawatan lebih lanjut karena dapat menyebabkan bahaya langsung. Meski jarang, hipoglikemia berat berpotensi sebabkan koma dan kematian.
Baca Juga: Inovasi Ini Jawab Kebutuhan Pasien Diabetes Risiko Hipoglikemia