Program pengembangan modul edukasi gizi remaja ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman remaja tentang gizi seimbang dan pola konsumsi makanan yang tepat. Modul yang dikembangkan akan meliputi tentang perkembangan fisik, biologis, psikis dan sosial serta tentang kecukupan gizi dan penerapannya.
Pelatihan akan dilakukan dengan pendekatan peer to peer, dan dikembangkan dengan saluran komunikasi sosial yang aktif dan interaktif.
Ditargetkan selesai pada akhir tahun ini, Modul Panduan Edukasi Gizi dan Kesehatan untuk remaja akan mulai diujicoba dalam pilot project kepada 400 pelajar dan 40 guru di 10 sekolah SLTP dan SLTA di Jabodetabek di tahun 2020.
"Melalui upaya kolaborasi ini kami akan mengembangkan konten edukasi secara kreatif sehingga penyampaian pesan dapat menarik dan diterima oleh remaja. Kami berharap, dengan mengedukasi pentingnya gizi seimbang mulai usia remaja, kita dapat mempersiapkan calon orang tua dengan pengetahuan tentang gizi yang lebih baik agar mereka dapat meningkatkan kualitas kesehatan diri dan keluarga mereka kelak di masa depan," tutup Karyanto.
Baca Juga: Menkes NIla Klaim Berhasil Turunkan 3 Persen Angka Prevalensi Stunting