Ketahui 5 Mitos tentang Minum Teh, Jangan Percaya Lagi!

Rabu, 23 Oktober 2019 | 12:11 WIB
Ketahui 5 Mitos tentang Minum Teh, Jangan Percaya Lagi!
Ilustrasi teh (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Teh merupakan salah satu minuman yang memiliki manfaat kesehatan. Meskipun begitu, ada pula yang menghindari konsumsi teh karena sejumlah alasan tertentu.

Padahal minum tes secara teratur bisa mengurangi risiko alzheimer, diabetes sekaligus menyehatkan gigi dan tulang.

Sayangnya, banyak pula mitos tentang teh yang beredar di tengah masyarakat. Padahal belum ada penelitian kuat yang membenarkan mitos tersebut. Melansir dari eatingwell.com, berikut mitos tentang teh yang beredar di masyarakat.

Mitos # 1. Menambah susu ke teh menghilangkan manfaat kesehatan

Baca Juga: Tradisi Minum Teh di Taiwan yang Kental Tradisi Luhur

Meskipun beberapa penelitian mengatakan kalau menambahkan susu ke teh bisa membatalkan manfaat kesehatan jantung.

Penelitian dari Journal of Agriculture and Food Chemistry juga mengatakan bahwa hal tersebut belum pasti benar. Hal itu karena jumlah katekin yang diserap dari teh susu bisa menurunkan risiko kanker.

ilustrasi teko, teapot, ketel, minum teh [shutterstock]
ilustrasi teko, teapot, ketel, minum teh [shutterstock]

Mitos # 2. Teh peppermint adalah pilihan yang baik untuk masalah perut

Meskipun teh herbal dapat menenangkan perut, kandungan mint bukan berarti pilihan terbaik. Peppermint justru memperparah kondisi orang dengan GERD (gastrointestinal reflux disease), yakni nyeri ulu hati. Pilihan yang lebih baik untuk sakit perut, terutama mual atau mabuk, adalah teh jahe.

Mitos # 3. Teh paling sehat kalau tidak ditambahkan asam sitrat

Baca Juga: Kopi vs Teh, Mana yang Lebih Sehat?

Nyatanya, asam sitrat dalam perasan lemon, jeruk nipis atau jus jeruk akan membantu menjaga flavanoid dalam teh jika Anda menyeduhnya terlebih dahulu.

Flavanoid adalah senyawa yang memberikan banyak manfaat kesehatan dalam teh. Sebuah studi dalam jurnal Human Psychopharmacology: Clinical and Experimental juga mengatakan tambahan madu dalam teh juga membuat pekerjaan lebih produktif.

Ketika peserta studi meminum keduanya bersama-sama, para peneliti menemukan bahwa area otak yang terkait lebih fokus bekerja setelah menyeduh teh.

Ilustrasi minum teh panas dan kue atau roti (Pixabay/pompi)
Ilustrasi minum teh panas dan kue atau roti (Pixabay/pompi)

Mitos # 4. Teh herbal adalah teh asli

Perlu diketahui teh asli berasal dari tanaman camellia sinensis. Sementara teh hitam, hijau, olong dan putih berasal dari varietas herbal biasanya dibuat dari bunga dan bahkan kulit tanaman lainnya.

Mitos # 5. Teh tidak akan busuk

Teh asli justru memiliki umur simpan 6 bulan. Setelah itu, ia mulai kehilangan antioksidannya. Sebuah studi tahun 2009 di Journal of Food Science menunjukkan bahwa katekin dalam teh hijau menurun tajam dari waktu ke waktu.

Setelah enam bulan, kadar katekin 32 persen lebih rendah. Manfaatkan antioksidan dengan menyimpan teh dalam wadah tertutup di tempat yang gelap dan dingin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI