Bahkan, Terawan menyebut metode DSA yang dikembangkannya digunakan juga sudah digunakan di Jerman. Yang terbaru, ia juga melakukan kerja sama dengan Vietnam dan membuka peluang wisata medis bagi orang Vietnam yang ingin mencoba 'cuci otak' di Indonesia.
"Kita mau lihat masalah atau peluang. Uji klinis pada obat-obatan. Obat yang dipakai dan alat yang dipakai sudah diuji klinis," kata Terawan dalam keterangan tertulisnya.
Terawan menjabarkan Warga Negara Vietnam yang akan dilayani menggunakan terapi DSA maksimal sebanyak lima orang per hari. Sementara RSPAD Gatot Subroto yang memiliki tiga ruangan untuk terapi DSA biasa melakukan 30 terapi secara keseluruhan dalam satu hari.
Terawan mengatakan tidak menerapkan perbedaan biaya yang ditetapkan untuk terapi DSA pada Warga Negara Vietnam.
Baca Juga: Dokter Terawan Cuci Otak 1.000 Warga Vietnam, Tarifnya Rp 25 Juta
"Kita tidak membuat pembedaan. Untuk DSA rata-rata hanya Rp 20-25 juta, di luar pemeriksaan penunjang kaitan dengan penyakit lain," kata Terawan.
Terawan memastikan praktik terapi menggunakan metode DSA yang dilakukan juga sudah mendapatkan izin dari Kementerian Kesehatan.
Saat ini, belum ada kepastian apakah Terawan benar-benar akan menjabat sebagai Menteri Kesehatan. Masyarakat masih menunggu pengumuman resmi dari presiden Joko Widodo yang rencananya akan dilangsungkan besok, Rabu (23/10).