Science Film Festival 2019 Ajak Anak Belajar Sains dengan Menyenangkan

Selasa, 22 Oktober 2019 | 17:09 WIB
Science Film Festival 2019 Ajak Anak Belajar Sains dengan Menyenangkan
Science Film Festival 2019 ajak anak belajar sains dengan menyenangkan. (Suara.com/Dini Afrianti)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Science Film Festival 2019 Ajak Anak Belajar Sains dengan Menyenangkan

Apa yang terpikirkan kalau berbicara sains? Sudah pasti tentang hapalan aneka rumus kimia dan fisika yang sangat tidak menarik.

Nah, Science Film Festival 2019 hadir untuk memberikan warna baru bagi pembelajaran sains. Lewat acara ini, anak dikenalkan untuk belajar sains dengan cara menyenangkan.

Festival internasional ini hadir dengan tema 'Humboldt dan Jaringan Kehidupan', berusaha semenyenangkan mungkin mengenalkan sains kepada anak-anak dan remaja. Perkenalan bisa lewat bermain, melihat sains yang ada di sekeliling kita, dan ini akan dirangkum dalam bentuk film-film.

Baca Juga: Menurut Sains, Bella Hadid Dinobatkan Jadi Wanita Paling Sempurna di Dunia

"Kami percaya bahwa sains bisa menyenangkan. Dengan menayangkan film-film bertopik sains dari seluruh dunia, kami berharap bisa menumbuhkan minat di kalangan anak dan remaja Indonesia maupun negara-negara ASEAN, Asia Selatan, Timur Tengah, dan Afrika untuk bereksplorasi dan terlibat lebih jauh dengan sains," ujar Dr. Stefan Dreyer, Direktur Regional Goethe Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (22/10/2019)

Alasan Humboldt dijadikan sebagai tema festival untuk mengenang Alexander von Humboldt, peneliti yang dihormati sekaligus penjelajah, ilmuwan terkenal dan pecinta lingkungan yang memandang bumi sebagai organisme hidup. Menurut Humboldt yang lahir 250 tahun lalu itu segala alam semesta ini terhubung, maka saat ada kerusakan akan berdampak di tempat lainnya di muka bumi.

"Science Film Festival melihat lebih jauh pandangan Humboldt mengenai alam kekaguman, kecintaan, dan rasa hormat yang ia miliki terhadap alam. Hal-hal ini, boleh jadi, kurang kita miliki di masa sekarang, mungkin dengan melihat dunia dari sudut pandang Humboldt, kita bisa mendapatkan gagasan-gagasan baru dalam upaya kita menyelamatkan alam dan lingkungan," papar Dreyer.

Science Film Festival 2019 ajak anak belajar sains dengan menyenangkan. Dr. Stefan Dreyer, Direktur Regional Goethe Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru.(Suara.com/Dini Afrianti)
Dr. Stefan Dreyer, Direktur Regional Goethe Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru di acara Science Film Festival 2019 (Suara.com/Dini Afrianti)

Film festival ini hasil kerjasama Goethe Institut, Kedutaan Besar Jerman, Insiatif PASCH, Sahid Hotels & Resorts Indonesia, dan Universitas Paramadina. Sebanyak 13 film pendek tentang sains ini berdurasi antara 5 hingga 25 menit, film berasal dari tujuh negera, dan akan menjamah 51 kota di Indonesia sejak 22 Oktober hingga 24 November 2019.

Film-film dipastikan akan mengedukasi dan menghibur. Sains akan disampaikan dengan rasa gembira dan interaktif berupa eksperimen dan berlombaan juga akan mengisi film ini. Meski bukan dari Indonesia, semua film telah dialihbahasakan, mengingat penontonnya adalah anak SD, SLTP, hingga SLTA.

Baca Juga: Olahraga Yuk! Sains Ungkap Alasan Rajin Bergerak Bikin Otak Tokcer

Belasan film ini ditayangkan secara cuma-cuma alias gratis untuk semua umur. Agar seluruh daerah terdistribusi film juga akan ditayangkan menggunakan layar buatan atau dikenal layar tancep, mengingat tidak semua wilayah di Indonesia terdapat bioskop atau auditorium.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI