BPOM Gandeng Mafindo Berantas Berita Hoaks Terkait Obat dan Makanan

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Selasa, 22 Oktober 2019 | 12:51 WIB
BPOM Gandeng Mafindo Berantas Berita Hoaks Terkait Obat dan Makanan
Seminar kesehatan BPOM melawan hoaks [Petrus Riski-VOAIndonesia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - BPOM Gandeng Mafindo Berantas Berita Hoaks Terkait Obat dan Makanan

Menurut data Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Berita bohong atau hoaks di bidang obat dan makanan menempati urutan ketiga hoaks yang paling banyak beredar di masyarakat. 

Menyikapi hal tersebut, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) RI menggandeng Mafindo, dan mengajak semua elemen untuk terlibat aktif melawan masifnya hoaks terkait obat dan makanan yang sudah sangat mengkhawatirkan.

Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) RI dalam sebuah seminar berbasis web di Kampus Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Senin (21/10), menyatakan akan proaktif melawan hoaks terkait obat dan makanan, yang banyak beredar di masyarakat.

Baca Juga: 5 Berita Kesehatan Hits: BPOM Tarik Ranitidin, Irish Bella Alami Stillbirth

Bekerja sama dengan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Kepala BPOM RI Penny Kusuma Lukito mengaku siap membuka akses dan menyebarluaskan informasi yang dimiliki, untuk mengklarifikasi informasi tidak benar yang beredar di masyarakat berkaitan dengan obat dan makanan.

“Secara aktif kita akan mengisi informasi, jadi informasi yang sudah ada di Badan POM ini akan kita sebar, sehingga dengan sendirinya nanti masyarakat juga lihat, oh ini ada nih, atau kita ada akses atau tempat di mana masyarakat menerima, dia langsung bisa melihat kemana dan itu akan disebarkan terus informasi tersebut, dengan dukungan, dengan bantuan dari Mafindo. Tentu Mafindo lebih punya jejaring yang bisa kita manfaatkan untuk lebih memperluas informasi-informasi yang yang ada di Badan POM, yang dikaitkan penjelasan terkait dengan berita-berita hoaks yang berputar-putar. Sebetulnya Badan POM sudah punya data-data informasi penjelasannya, hanya selama ini kurang tersebarkan,” kata Penny Kusuma Lukito seperti mengutip VOAIndonesia, Senin 21 Oktober 2019.

Penny Kusuma Lukito mengatakan, hoaks merupakan teror informasi yang meresahkan dan merugikan masyarakat, yang dapat mengancam jiwa seseorang maupun generasi masyarakat. BPOM RI kata Peni, akan menuntut secara hukum pelaku hoaks terkait obat dan makanan, untuk memberikan efek jera bagi pelaku penyebaran hoaks.

Seminar kesehatan BPOM melawan hoaks [Petrus Riski-VOAIndonesia]
Seminar kesehatan BPOM melawan hoaks [Petrus Riski-VOAIndonesia]

“Saya sudah meminta kepada unit-unit kerja di sini yang terkait, yaitu dari Deputi Penindakan dan dari Pusat Data dan Informasi, tadi bersama-sama dengan Mafindo, untuk menjerat satu dua pihak yang selama ini mengirim berita hoaks tersebut, dan melakukan upaya pidana, ini yang akan menjadi efek jera mudah-mudahan,” lanjutnya.

Ketua Presidium Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), Septiaji Eko Nugroho mengatakan, masyarakat cenderung menerima hoaks sebagai informasi yang benar, karena informasi yang diterima memunculkan ketakutan bila tidak dijalankan.

Baca Juga: Bisa Picu Kanker, BPOM Tarik Obat Lambung Ranitidin dari Peredaran

“Sebenarnya jumlah yang ada itu lebih banyak daripada yang kami pantau, karena bisa jadi tertutupi dengan maraknya hoaks politik. Dan dampaknya adalah sebenarnya sangat-sangat serius karena hoaks terkait dnegan isu obat dan makanan, itu sangat mempengaruhi masyarakat dalam mengambil sebuah keputusan. Keputusan yang keliru diakibatkan oleh informasi keliru, itu bisa merusak pribadi atau bahkan satu generasi. Dan hoaks terkait dengan obat dan makanan itu cenderung mudah viral karena dia mengandung unsur ketakutan dan kecemasan, yang itu adalah satu resep biasanya yang digunakan untuk memviralkan hoaks,” jelas Septiaji Eko Nugroho.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI