Suara.com - Karrie Atkiens, seorang wanita asal California ini selalu menjalani hari-harinya seperti orang biasa pada umumnya. Tetapi, suatu hari kehidupannya berubah ketika Karrie mendengar hal aneh di telinga.
Ketika terbangun di suatu pagi, Karrie merasakan hal aneh di telinga kirinya dan sakit kepala sekali. Awalnya ia masih biasa menghadapi tapi semakin hari keanehan itu membuatnya tidak nyaman.
Melansir dari foxnews.com, gejala aneh yang terus dirasakan mendorong Karrie pergi ke UGD, dokter umum dan sejumlah spesialis THT. Namun, tak ada satu pun dokter yang bisa mengatasi keluhan di telinga kiri dan sakit kepalanya.
Seiring berjalannya waktu, gejala yang dirasakan Karrie pun semakin menakutkan dan bermacam-macam. Ia bisa mendengar sendiri detak jantung miliknya yang begitu keras di telinga. Telinganya juga semakin peka untuk mendengar suara-suara lainnya, seperti suara televisi.
Baca Juga: Sering Tidur dengan Kucingnya, Telinga Gadis Ini Penuh Kutu
Suara detak jantungnya yang terdengar itu pun membuat Karrie semakin cemas. Ia sampai harus minum pil cemas untuk menenangkan dirinya ketika mendengar detak jantungnya.
Bahkan selain gangguan kecemasan, Karrie juga mulai menderita depresi dan kegelisahan yang membuatnya kehilangan 18 kg dalam beberapa minggu setelah merasakan gejalanya.
"Kondisi ini benar-benar siksaan," kata Karrie.
Akhirnya dr Quinton Gopen, seorang dokter merekomendasikan agar Karrie menemui sejumlah spesialis telinga. Sedangkan Gopen sendiri adalah seorang ahli operasi kepala dan leher.
Ia sempat meminta Karrie melakukan CT scan dan melihat ada lubang kecil di tulang yang mengelilingi bagian telinga dalam. Kondisi itu sangat jarang terjadi, sehingga ia meminta Karrie mendatangi spesialis.
Baca Juga: Turunkan Risiko Kanker Paru Pada Perokok dengan Aerobik, Bagaimana Caranya?
Gopen mengatakan kondisi yang dialami Karrie dikenal sebagai Superior Semicircular Canal Dehiscence (SSCD), yakni gangguan baru langka yang pertama kali diidentifikasi oleg Organisasi Nasional untuk Gangguan Langka (NORD) pada 1998.
Gangguan ini disebabkan oleh penipisan atau tidak adanya tulang di atas telinga bagian dalam. Tulang ini seharusnya menebal setelah lahir saat seseorang dewasa.
Menurut laporan Kesehatan UCLA, jika seseorang tidak mengalami kondisi ini, tulang dapat mengembangkan lubang ketiga yang abnormal di dalamnya.
Salah satu ciri SSCD adalah pasien mendengar suara dari tubuh mereka sendiri yang sangat kuat. Itu bisa termasuk detak jantung, suara pencernaan dan bahkan gerakan mata.
Orang dengan SSCD yang mengembangkan lubang ketiga juga biasanya memiliki dua bukaan pada struktur tulang di telinga bagian dalam. Lubang itu dapat menyebabkan masalah keseimbangan, gangguan pendengaran dan pusing di antara gejala lainnya.
Setelah menunjukkan masalahnya, Gopen dan seorang ahli bedah saraf bekerjasama melakukan operasi untuk mengisi lubang melalui bagian di atas telinga Karrie.
Tetapi untuk melakukannya, ahli bedah harus mendorong otak keluar dari jalan untuk mencapai lubang. Meskipun begitu, operasi terbukti berhasil membantu Karrie kembali ke kehidupan normal lagi.
Menurut NORD, sekitar 1-2 persen orang dari populasi memiliki lubang kecil di telinga bagian dalam. Namun, tidak semua orang mengembangkan gejala seperti Karrie. Banyak, juga yang mengalami gejala setelah menderita semacam trauma atau tekanan di kepala.