WHO Antisipasi Wabah Ebola di Kongo Jadi Ancaman Global

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Senin, 21 Oktober 2019 | 20:55 WIB
WHO Antisipasi Wabah Ebola di Kongo Jadi Ancaman Global
Ilustrasi wabah Ebola di Afrika. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - WHO Antisipasi Wabah Ebola di Kongo Jadi Ancaman Global

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut wabah Ebola yang terjadi di Kongo tak boleh diremehkan. Pengentasan wabah Ebola wajib dilakukan dengan tekun untuk mencegah penyakit ini menjadi ancaman secara global.

Dilansir VOA Indonesia, WHO mengatakan wabah Ebola yang sedang melanda Kongo masih diklasifikasikan sebagai keadaan darurat global, meskipun jumlah kasus yang dikukuhkan dalam beberapa minggu terakhir ini telah menurun.

WHO pertama kali menyatakan wabah Ebola di Kongo sebagai darurat internasional Juli lalu. Wabah di Kongo ini merupakan wabah Ebola kedua dalam sejarah yang menelan paling banyak korban jiwa.

Baca Juga: Campuran Darah Pasien Kebal Ebola Tengah Disiapkan Menjadi 2 Obat Baru

WHO pada Jumat (18/10/2019) pekan lalu melangsungkan pertemuan dengan sejumlah pakar untuk mengkaji apakah klasifikasi darurat global itu masih valid. Pertemuan juga dilakukan untuk memutuskan perlu tidaknya mengambil langkah-langkah lain untuk penanganan wabah Ebola di Kongo.

Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan situasinya masih rumit dan berbahaya. Ia berharap para petugas kesehatan tetap menjadikan setiap kasus Ebola seperti kasus yang pertama.

"Setiap kasus berpotensi menimbulkan wabah baru dan besar," ujarnya pada wartawan.

Wabah Ebola di Kongo tak boleh diremehkan. (Shutterstock)
Wabah Ebola di Kongo tak boleh diremehkan. (Shutterstock)

Hingga laporan ini disampaikan, ada 3.113 kasus yang sudah dikukuhkan, dan lebih dari 2.150 orang meninggal sejak wabah itu pertama kali dilaporkan Agustus lalu.

Meskipun hanya 15 kasus baru Ebola yang dikukuhkan minggu lalu, WHO mencatat sebagian besar bukan mereka yang melakukan kontak dengan pasien Ebola. Ini menunjukkan bahwa para petugas kesehatan masih menemui kesulitan untuk melacak di mana virus itu menyebar.

Baca Juga: Laboraturium yang Tampung Virus Ebola dan Antraks di Rusia Kebakaran

WHO juga mengatakan hampir sepertiga orang meninggal di luar pusat perawatan Ebola, sehingga berpotensi menulari keluarga atau orang lain. [VOA Indonesia]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI