Suara.com - Selama ini banyak orang mengira stres pada ibu hamil hanya akan memengaruhi kondisi kehamilan. Tetapi, penelitian baru menemukan bahwa wanita hamil yang stres bisa berisiko memiliki anak dengan gangguan kepribadian tertentu.
Ibu hamil yang mengalami stres sebanyak 10 kali lebih berisiko memiliki anak dengan masalah perilaku. Para ahli percaya bahwa stres selama kehamilan berkaitan dengan kadar hormon kortisol yang tinggi dan memengaruhi perkembangan otak bayi.
Melansir dari mirror.co.uk, gangguan kepribadian ini mencakup berbagai masalah perilaku dengan pemikiran yang terganggu, perilaku impulsif, dan agresi.
Sekitar 1 dari 20 orang di Inggris memiliki kondisi ini sekaligus masalah mental lainnya, seperti kecemasan, depresi dan penyalahgunaan zat.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Kaki Ungkap Perilaku Anda di Tempat Tidur
Tim peneliti Finlandia telah meneliti sebanyak 3.626 orang yang lahir tahun 1975 hingga 1976 di Helsinki ketika berusia 29-30 tahun. Sebanyak 40 orang di antaranya didiagnosis dengan gangguan kepribadian.
Setelah memperhitungkan riwayat kejiwaan orangtua dan merokok, ternyata kedua hal itu memengaruhi risiko gangguan kepribadian. Peneliti lantas menemukan anak yang lahir dari ibu mengalami stres 9,53 kali lebih mungkin mengembangkan masalah kepribadian.
Hal itu membuktikan bahwa stres pada ibu hamil berdampak pada perkembangan otak bayi. Selain itu, stres prenatal juga memengaruhi hubungan ibu dan anak di bulan-bulan awal krusial.
"Penelitian ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental ibu hamil. Karena stres pada ibu hamil akan memengaruhi perkembangan janinnya," jelas dr Trudi Seneviratne, ketua fakultas perintal di Royal College of Psychiatrists.
Baca Juga: Suli Meninggal Akibat Depresi, Vina Panduwinata Singgung Mental Artis