Studi: Terapi Hormon Estrogen dapat Meningkatkan Kemampuan Kognitif Wanita

Kamis, 17 Oktober 2019 | 19:30 WIB
Studi: Terapi Hormon Estrogen dapat Meningkatkan Kemampuan Kognitif Wanita
Ilustrasi medical check up. (Dok : Istimewa)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penelitian baru menunjukkan, terapi estrogen sebagai bagian dari terapi penggantian hormon dapat membantu wanita melawan penurunan kognitif.

Pakar kesehatan telah lama mengatakan bahwa penyakit alzheimer cenderung memengaruhi wanita jauh lebih sering daripada pria, menurut Medical News Today.

Menurut Alzheimer's Society, di AS hampir dua pertiga dari semua orang yang menderita Alzheimer adalah wanita.

Alasannya berkaitan dengan paparan estrogen. Setelah menopause, wanita mengalami kadar estrogen dan ini bisa membuat mereka rentan terkena Alzheimer.

Baca Juga: Studi Ungkap Kadar Estrogen Tinggi Pengaruhi Risiko Anak Lahir Autis

Para peneliti studi ini secara klinis mengawasi kehidupan lebih dari 2000 wanita pascamenopause selama 12 tahun dan menganalasis hubungan estrogen dengan penurunan kognitif.

Mereka mengamati lamanya waktu wanita-wanita ini terpapar estrogen, sekaligus memperhitungkan faktor lainnya. Mulai dari sejarah reproduksi mereka hingga pernahkah mereka melakukan terapi pengganti hormon.

Ilustrasi perempuan dementia
Ilustrasi perempuan alzheimer (Shutterstock)

Simpulannya menunjukkan, paparan estrogen berkaitan dengan kesehatan kognitif yang lebih baik pada wanita usia tua.

Selain itu, manfaatnya juga jauh lebih kuat pada wanita yang mulai menjalani terapi lebih awal.

"Meskipun penilaian keseimbangan risiko-manfaat penggunaan terapi hormon rumit dan harus disesuaikan dengan kebutuhan individu, penelitian ini memberikan bukti tambahan bahwa terapi hormon bermanfaat pada kemampuan kognitif, terutama ketika dimulai sejak awal menopause," kata Stephanie Faubion, direktur medis NAMS.

Baca Juga: Studi: Estrogen Bisa Lindungi Perempuan dari Flu

Faubion juga mengatakan, penelitian ini menggarisbawahi potensi efek buruk dari kekurangan estrogen yang terjadi akibat menopause dini dan tidak melakukan terapi penggantian hormon.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI