Atasi Stunting, Kementan dan FAO Garap Program Obor Pangan Lestari

Kamis, 17 Oktober 2019 | 15:15 WIB
Atasi Stunting, Kementan dan FAO Garap Program Obor Pangan Lestari
Hari Pangan Sedunia menjadi momentum untuk mengentaskan kelaparan. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Atasi Stunting, Kementan dan FAO Garap Program Obor Pangan Lestari

Hari Pangan Sedunia (World Food Day) diperingati setiap 16 Oktober untuk menyoroti perlunya upaya lebih keras dalam mengakhiri kelaparan dan bentuk-bentuk kekurangan gizi lainnya.

Tema Global Hari Pangan Sedunia tahun ini adalah Tindakan kita adalah masa depan kita. Pola Pangan sehat, untuk #Zerohunger 2030. Tahun ini, HPS menyerukan tindakan lintas sektor untuk membuat pola pangan sehat berkelanjutan yang dapat diakses dan terjangkau bagi semua orang.

"Kita mengajak semua orang untuk mulai berpikir tentang apa yang kita makan," kata Kepala Perwakilan FAO Indonesia, Stephen Rudgard lewat siaran pers yang diterima Suara.com, Kamis (17/10/2019).

Baca Juga: Sejumlah Kementerian Perkenalkan Inovasi Digital Pemberantasan Stunting

Dalam beberapa dekade terakhir, masyarakat dunia memang secara dramatis telah mengubah pola pangan akibat dari globalisasi, urbanisasi, dan bertambahnya pendapatan.

Belum lagi waktu yang dihabiskan untuk menyiapkan makanan di rumah semakin sempit. Konsumen, terutama di daerah perkotaan, semakin bergantung pada supermarket, gerai makanan cepat saji, makanan kaki lima dan makanan pesan antar.

Padahal kombinasi dari pola pangan yang tidak sehat serta gaya hidup yang kurang aktif telah menjadi faktor risiko pembunuh nomor satu di dunia.

Kebiasaan ini telah membuat angka obesitas melonjak, tidak hanya di negara maju, tetapi juga di negara-negara berpendapatan rendah, di mana kekurangan dan kelebihan gizi sering terjadi bersamaan. Saat ini, lebih dari 670 juta orang dewasa dan 120 juta anak perempuan dan laki-laki (5–19 tahun) mengalami obesitas, dan lebih dari 40 juta anak balita kelebihan berat badan, sementara lebih dari 800 juta orang menderita kelaparan.

"Hari Pangan Sedunia 2019 menyerukan aksi untuk membuat pola pangan sehat dan berkelanjutan dapat diakses dan terjangkau bagi semua orang. Untuk ini, kemitraan adalah hal mendasar. Petani, pemerintah, peneliti, sektor swasta dan konsumen, semua memiliki peran untuk dimainkan," kata Rudgard lagi.

Baca Juga: Herawati, Dirikan Startup Shop.141 Demi Berantas Stunting di Indonesia

ilustrasi gizi buruk, malnutrisi, dan stunting [shutterstock]
ilustrasi gizi buruk, malnutrisi, dan stunting [shutterstock]

Di Indonesia sendiri, 30,8 persen anak tergolong stunting (kekerdilan), 10, 2 persen anak-anak di bawah lima tahun kurus dan 8 persen mengalami obesitas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI