Suara.com - Minum Obat Hipertensi Bisa Bikin Ginjal Rusak, Mitos atau Fakta?
Hipertensi alias penyakit tekanan darah tinggi masih menjadi masalah kesehatan utama masyarakat di Indonesia. Salah satu penyebabnya adalah penyakit hipertensi yang tidak terkontrol, karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk minum obat secara rutin.
Bahkan, ada satu klaim yang hingga kini masih dipercaya sebagian masyarakat. Yakni, kebanyakan mengonsumsi obat dapat merusak ginjal, yang pada akhirnya berujung pada gagal ginjal. Lalu, apa kata dokter soal klaim ini?
Dr. dr. Tunggul Situmorang, SpPD-KGH, Ketua Indonesian Society for Hypertension (INASH), mengaku kerap ditanyai soal hal ini oleh pasien. Menurut dr Tunggul, klaim ini sudah dapat dibuktikan ilmiah sebagai mitos, alias kabar tidak benar.
Baca Juga: Mitos atau Fakta: Isi BBM Malam Hari Bisa Lebih Banyak
"Sekali lagi saya tegaskan, tidak benar obat itu bisa bikin ginjal rusak. Justru, obat hipertensi, obat anti gula, obat kolesterol itu, fungsinya menjaga ginjal, melindungi ginjal supaya nggak rusak lalu jadi gagal ginjal," terang dr Tunggul, dalam temu media di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (17/10/2019).
Pasien hipertensi dikatakan dr Tunggul, wajib mengonsumsi obat secara rutin. Konsumsi obat merupakan bagian dari tata laksana pengobatan penyakit hipertensi.
Hal yang sama berlaku pula untuk pasien diabetes. Fungsi obat diabetes dan hipertensi merupakan pengontrol, agar gula darah atau tekanan darah tidak berada di atas batas aman. Justru ketika obat tidak diminum dan tekanan darah serta gula darah tidak terkontrol, risiko kerusakan ginjal akan meningkat.
Ia mengatakan memang ada beberapa jenis obat yang dapat merusak ginjal. Namun obat-obat tersebut bukanlah obat penyakit tidak menular.
"Obat yang bisa merusak ginjal itu obat anti rasa sakit, obat pengurus badan, dan obat-obatan yang tidak jelas lainnya. Itu yang bisa merusak ginjal," tambah dr Tunggul lagi.
Baca Juga: Wujud Jari Tangan Bisa Mengukur Panjang Penis, Mitos atau Fakta?
Jika Anda masih ragu terhadap obat yang Anda konsumsi, dr Tunggul mengatakan Anda bisa bertanya kepada dokter soal jenis obat yang dikonsumsi. Nantinya, dokter akan menjelaskan apa saja fungsi obat tersebut dan jika ada, efek sampingnya terhadap kesehatan tubuh.