Suara.com - 5 Fakta Pseudobulbar Affect, Kondisi yang Bikin Joker Tertawa Tanpa Kendali
Pembahasan seputar film Joker masih ramai didengungkan oleh netizen di media sosial. Salah satu yang ramai dibahas adalah kondisi medis Arthur Fleck alias Joker yang tertawa tanpa kendali.
Ya, karakter Joker digambarkan menderita gangguan yang sering membuatnya tertawa, meski dalam keadaan sedih. Nah, di dunia medis, kondisi ini dinamakan Pseudobulbar Affect.
Tahukah kamu bahwa pseudobulbar affect memiliki gejala khas seperti yang dialami Joker? Lalu, apa itu pseudobulbar affect? Dikutip dari Alodokter, simak pembahasannya berikut ini ya!
Baca Juga: Dinilai Penuh Adegan Kekerasan, Film Joker Menuai Kontroversi
Apa itu Pseudobulbar Affect?
Pseudobulbar affect (PBA) adalah gangguan pada sistem saraf yang membuat seseorang tiba-tiba tertawa atau menangis tanpa dipicu oleh sebab apa pun. Perubahan emosi yang tiba-tiba ini sering membuat penderitanya merasa malu, cemas, mengalami depresi, hingga mengisolasi diri dari lingkungan.
Gejala Pseudobulbar Affect
- Tiba-tiba menangis atau tertawa.
- Tertawa keras saat merasa sedih atau tertekan, namun menangis saat merasa gembira.
- Tawa atau tangisan berlangsung lebih lama dari orang normal.
- Ekspresi wajah yang tidak sesuai dengan emosi.
- Tiba-tiba berubah frustasi atau marah-marah.
- Gejala-gejala tersebut biasanya muncul tiba-tiba dan tanpa disadari.
Gejala pseudobulbar affect sering disalahartikan dengan gangguan mental, seperti depresi dan bipolar.
Penyebab Pseudobulbar Affect
Baca Juga: Kisah Pasien Penyakit Tertawa Seperti Joker dan 5 Berita Kesehatan Lainnya
Hingga kini, penyebab PBA belum diketahui secara jelas. Namun, para ahli meyakini bahwa PBA terjadi akibat adanya kerusakan pada korteks prefrontal, yakni area otak yang mengendalikan emosi.
Beberapa penyakit dan gangguan pada otak dan sistem saraf berikut juga bisa menyebabkan PBA:
- Penyakit Alzheimer
- Penyakit Parkinson
- Penyakit Wilson
- Multiple sclerosis
- Amytrophic lateral sclerosis (ALS)
- Attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)
- Epilepsi
- Demensia
- Tumor otak
- Stroke
- Cedera otak
Selain itu, perubahan zat kimia di otak yang berkaitan dengan depresi dan suasana hati juga berperan dalam munculnya pseudobulbar affect. Perubahan zat kimia ini dapat menggangu sinyal dan pengolahan informasi di otak, sehingga memicu munculnya gejala dan keluhan PBA.
Ingin tahu pengobatan pseudobulbar affect dan cara mengontrolna? Simak di halaman berikutnya ya!