Suara.com - Victoria merasa sangat hancur ketika mendapat kabar bahwa 'janin' yang dikandungnya ternyata tumor kanker. Padahal, saat itu ia mengira sedang hamil 12 minggu.
Kabar ini juga menghancurkan hati suaminya, Marc Johnston, yang sudah bersemangat menanti bayi keduanya.
Dokter menemukan Victoria mengalami 'kehamilan mola', massa sel abnormal yang terbentuk di dalam rahim, dan bersifat kanker.
Kehamilan mola atau mola hidatidosa (hamil anggur) terjadi ketika benjolan sel abnormal tumbuh di dalam rahim. Beberapa kehamilan ini bisa bersifat kanker dan bisa tidak.
Baca Juga: Apakah Hamil Anggur Bisa Jadi Janin dan Diselamatkan?
Banyak wanita yang mengalami hamil anggur tidak memiliki gejala dan tidak menyadari mereka mengalami hamil anggur, sampai mereka melakukan USG rutin.
Sebelumnya, Victoria sangat ingin memiliki anak kedua. Sehingga ia merasa senang saat dirinya tidak mengalami menstruasi dan tes kehamilannya positif, pada Agustus 2018 lalu.
Namun di tengah-tengah masa kehamilannya, ia tiba-tiba merasa khawatir.
"Aku sering bercerita pada ibuku selama hamil, karena semuanya tidak berjalan dengan baik. Selama lima minggu setelah tes kehamilan, ada yang tidak beres. Sulit dijelaskan, tapi aku tidak merasa hamil," tutur Victoria, melansir Daily Mail.
Victoria merasa kehamilannya terlalu besar untuk usia 10 minggu dan ia merasa gejala yang tidak biasa.
Baca Juga: Hati-Hati, Hamil Anggur Bisa Berisiko Kanker Ovarium
"Ibu bersikeras bahwa semua gejalaku yang tidak biasa ini adalah karena mengandung anak laki-laki... tapi aku lebih terlihat seperti hamil 17 minggu daripada 10 minggu," sambungnya.