Susah BAB terjadi karena feses menjadi keras, tersumbat, dan menumpuk. Ketika seseorang minum banyak air dengan anggapan bisa menyembuhkan sembelit, air hanya memberikan efek kembung. Air memang akan diserap oleh usus dan dibuang melalui urine atau air seni.
Dalam keadaan susah BAB, saya menganjurkan untuk menambahkan 2-4 gelas air putih dari porsi biasanya untuk menghindari dehidrasi.
2. Makan makanan berserat bisa mengobati susah BAB
Mitos, sama seperti air, makanan berserat berkontribusi untuk melancarkan sistem pencernaan dan BAB, bukan mengobati sembelit. Konsumsi makanan berserat bukanlah cara menyembuhkan, melainkan mencegah susah BAB agar tidak sampai terjadi.
Ketika seseorang susah BAB dan makan banyak serat memang dapat melancarkan sistem pencernaan. Namun, makan terlalu banyak serat justru dapat menimbulkan efek penumpukan feses yang sudah tersumbat. Cara mengobati susah BAB sebenarnya adalah dengan minum obat pencahar.
3. Minum kopi bisa mengatasi sembelit
Pernyataan ini mitos. Kopi mengandung kafein dan tidak memiliki efek melancarkan pencernaan. Susah BAB bisa disembuhkan dengan obat pencahar yang dapat merangsang gerakan saluran cerna sehingga BAB jadi lancar.
Kafein tidak membuat usus menjadi aktif bergerak. Kafein justru membuat lambung yang sudah asam menjadi lebih asam. Ketika larutan asam itu masuk ke pencernaan, usus bisa teriritasi, apalagi saat perut kosong. Dampaknya, daya serap usus menjadi berkurang lagi karena dindingnya teriritasi oleh zat yang terlalu asam.
Kopi hanya berdampak pada kenaikan asam lambung dan iritasi usus. Kopi bukan jawaban untuk meringankan gejala susah BAB.
Baca Juga: Dikira Dokter Hanya Sembelit, Balita 3 Tahun Meninggal akibat Kanker Langka
4. Susah BAB disebabkan oleh faktor usia