Suara.com - Lima tahun setelah sukses film Maleficent pertama, hari ini, Rabu (16/10/2019), Maleficent 2 tayang serentak di seluruh jaringan bioskop di Indonesia. Meski film besutan Disney ini identik dengan dongeng Sleeping Beauty yang disukai anak-anak, nyatanya film ini tidak dikategorikan sebagai G atau general, atau di Indonesia biasa disebut SU atau semua umur. Disney memberi kategori film ini sebagai PG (parental guide) atau 13+.
Bukan tanpa alasan Disney tidak memberi kategori G. Beberapa isi dari film mungkin tidak cocok untuk anak-anak, seperti permusuhan, peperangan, dan yang sedikit lebih ekstrim ada adegan 'genosida' di sini.
Itu sebabnya, ada baiknya Anda tidak buru-buru membuat janji dengan anak untuk menonton film ini sebelum mencari tahu isi atau resensi dari Maleficent: Mistress of Evil ini.
Baca Juga: Main Perdana, Yuk Ajak Anak Nonton Karakter Angry Birds di Mall Ini
Suara.com berkesempatan menyaksikan premier film Maleficent: Mistress of Evil pada Selasa (15/10/2019), sebelum hari ini serentak diputar di seluruh bioskop di Indonesia. Dan memang harus diakui, bahwa kali ini Disney menyajikan kisah fantasi yang gelap, yang sama sekali bukan konsumsi anak-anak, terlebih balita.
Meski tidak ada kata-kata kotor yang terumpat, tapi film ini menyajikan aura permusuhan dan beberapa penggambaran kekerasan. Dan yang mungkin perlu diwaspadai oleh orangtua, kekerasan ini terjadi karena perbedaan. Terdengar familiar di negeri kita ini, bukan?
Nah, sebelum membeli tiket nonton, tak ada salahnya Anda sedikit membekali anak dengan beberapa pemahaman berikut, agar ia tak terpengaruh oleh beberapa visual kekerasan yang ditampilkan, stigma yang dibangun, serta kesimpulan yang salah dari Maleficent: Mistress of Evil.
1. Cinta orangtua tanpa syarat
Anak-anak pasti sering berseteru dengan orangtua, menganggap orangtuanya jahat, nggak asyik, nggak sayang, dan sebagainya. Nah, jangan biarkan anak menonton film ini dalam keadaan sedang marah pada Anda, orangtuanya. Pasalnya, film ini mengisahkan Aurora yang berpikiran buruk tentang ibu angkatnya, Maleficent. Meski pada akhirnya, tidak terbukti semua hal buruk yang Aurora pikirkan tentang ibunya.
Baca Juga: Ajak Anak Nonton di Bioskop Ternyata Banyak Manfaatnya Lho!
Maleficent memang sempat menentang pernikahan Aurora gara-gara fitnah keji dan permusuhan yang dilontarkan oleh Sang Ratu Ulstead yang akan menjadi besannya, toh Maleficent akhirnya mengizinkan putrinya untuk menikah dengan Pangeran Philips yang diyakininya sangat mencintai Aurora. Kebahagian anak, bagi orangtua, adalah yang utama.