Suara.com - Baru-baru ini unggahan skripsi seorang mahasiswa dicoret-coret oleh dosen pembimbingnya viral di media sosial. Karena, catatan tulis dari dosen pembimbingnya terkesan kejam dengan menyebut skripsinya 'Sampah'.
Tak hanya itu, dosen pembimbing juga mengomentari penulisan skripsi yang typo milik mahasiswa dengan kata-kata yang tidak biasa. Ia mengkritik seolah mahasiswanya tidak pernah sekolah SD dan SMP.
Unggahan akun Twitter @fierza itu pun seketika memancing beragam respons publik. Beberapa menilai dosen pembimbing tersebut terlalu kejam, tetapi ada pula yang menilai positif.
Begitu pula menurut Fierza sendiri, ia menilai cara dosen pembimbingnya justru memberikan banyak pelajaran, salah satunya mengelola stres.
Baca Juga: Viral Skripsi Mahasiswa Ditulisi Sampah, Dosen Klarifikasi
"Netijen baru dikasih liat ginian aja ikutan baper. Padahal gw dulu yang ngejalanin ya hepi-hepi aja. Ini buat pembelajaran how to deal with DIFFICULT people, how to manage stress, and most importantly, menentukan skala prioritas.
It's all about our response, our self-control," tulisnya di Twitter.
Perlu diketahui stres merupakan sebuah tekanan psikologis dan fisik yang bereaksi ketika tubuh menanggapi tuntutan, ancaman atau tekanan apapun.
Pada beberapa orang yang sulit mengelola stres, kondisi ini pasti akan berdampak pada psikologis maupun mentalnya. Lalu bagaimana cara orang bisa mengelola stres?
Melansir dari webmd, ada beberapa hal yang bisa dilakukan orang ketika merasa stres.
Baca Juga: Ini Stres yang Picu Kaum Urban Rentan Terkena Penyakit Jantung
1. Olahraga