Suara.com - Kanker payudara salah satu penyakit yang paling banyak menyerang wanita. Baru-baru ini sebuah vaksin baru untuk menghindari kanker payudara sedang dikembangkan.
Melansir dari World of Buzz yang mengutip Forbes, vaksin baru ini dibuat untuk menghentikan kambuhnya kanker payudara dan ovarium, serta mencegah kedua kanker tersebut berkembang. Rencananya, vaksin untuk kanker payudara dan ovarium ini dapat tersedia 8 tahun ke depan.
Seorang wanita dari Florida telah menjadi pasien pertama dalam uji klinis vaksin ini selama 12 minggu di Jacksonville.
"Vaksin ini seharusnya merangsang respons kekebalan pasien sendiri sehingga sel-sel kekebalan seperti sel-t akan masuk dan menyerang kanker," jelas dr. Sanya Chumsri, ahli kanker.
Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Alami Sleep Apnea, Ini Risiko Komplikasi Penyakitnya
Pasien uji klinis kedua, Lee Mercker yang didiagnosis kanker payudara stadium nol DCIS yang artinya sel-sel kanker belum menyebar.
Lee Mercker memilih melakukan uji klinis menggunakan vaksin yang dirancang untuk membunuh dan mencegah pertumbuhan kanker payudara lagi.
"Anda akan diambil darahnya, lalu vaksin akan ditembakkan di lengan secara bergantian selama dua minggu," kata Lee Mercker.
Meski begitu, Mercker masih harus menjalani mastektomi yakni pengangkatan payudara untuk memastikan semua sel yang terinfeksi kanker dikeluarkan dengan benar. Lalu, para peneliti menggunakan jaringan payudaranya jika diberi vaksin terbaru tersebut.
Saat ini vaksin baru ini telah digunakan pada pasien kanker payudara lain dan menunjukkan hasil positif. Bahkan hasil uji klinis untuk mengatasi pasien dengan kanker lainnya juga menunjukkan hasil baik.
Baca Juga: Pandji Pragiwaksono Rawat Inap Akibat Sleep Apnea, Apa Penyebabnya?