Suara.com - Mendongeng atau bercerita dari orang dewasa kepada anak-anak memang jadi kegiatan menyenangkan. Tapi tahukah Anda bahwa ternyata saat mendongeng, ada baiknya Anda tidak bercerita hingga tamat. Lho, kenapa?
Ternyata, dengan tidak menamatkan cerita, hal ini akan memancing rasa ingin tahu anak. "Saya jarang sekali menyelesaikan dongeng, jarang sekali, ketika klimaks atau lagi seru-serunya justru bersambung," ujar pendongeng Reni kepada Suara.com beberapa waktu lalu di Jakarta.
Perempuan yang akrab disapa Kak Reni ini mengatakan, selain bertujuan untuk memancing rasa ingin tahu anak, cara ini juga efektif memancing minat baca anak karena penasaran dengan lanjutan cerita.
"Penasaran ya? Nanti boleh buka buku ibu. Kakak boleh lanjutkan ceritanya. Besok kakak bertukar cerita, kakak cerita ke ibu boleh ceritakan endingnya seperti apa. Jadi itu cara anak-anak mau untuk membaca," ungkap Kak Reni.
Baca Juga: Oarfish, Ikan Raksasa Peramal Gempa di Jepang Rupanya Cuma Dongeng
Lebih lagi. kata Kak Reni, jika cerita dongeng yang bersambung ini diterapkan guru di sekolah, akan semakin menambah semangat anak ke sekolah, karena ada terusan cerita yang dinantikan.
"Dongeng tidak harus tamat, memancing anak supaya ingin tahu seperti apa sih kelanjutannya, atau di sekolah, saya melakukan itu supaya di sekolah mereka lebih semangat datang ke sekolah. Itu cara menarik minat baca seperti itu dan efektif," terangnya.
Pernah ada pengalaman di mana seorang muridnya mencari buku yang digunakan Kak Reni sebagai inspirasi ia mendongeng. Si murid kemudian menanyakan buku aslinya untuk membaca sendiri akhir ceritanya.
"Jadi mereka cari buku, buku yang diceritakan yang mana, itu salah satu cara (orangtua) kreatif itu, tidak perlu berhenti berpikir," tutupnya.
Baca Juga: Menilik 5 Kastil Negeri Dongeng Paling Indah di Skotlandia