Suara.com - Bercerita atau mendongeng untuk anak memang sangat banyak manfaatnya. Tapi, tidak semua orangtua bisa dan mau melakukannya. Mendongeng, bisa jadi tantangan yang sangat berat, apalagi bagi mereka yang belum pernah melakukannya.
"Sebetulnya mendongeng itu menyenangkan, karena dongeng itu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Kita ngobrol sudah termasuk dongeng, kita curhat sudah termasuk dongeng, hanya saja teknik yang harus dikuasai," ujar Reni selaku pendongeng di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (12/10/2019).
Reni atau yang lebih akrab disapa Kak Reni, mengatakan mendongeng tidak harus profesional dengan bersekolah, namun yang dibutuhkan adalah mau dan terbiasa mendongeng. Bagaimana cara memulainya? Simak nih, tips dari Kak Reni berikut.
Baca Juga: Oarfish, Ikan Raksasa Peramal Gempa di Jepang Rupanya Cuma Dongeng
1. Yakin dan percaya diri
Semua selalu berawal dari tekad dan niat. Jadi langkah pertama niatkan diri ingin mendongeng dan percaya diri bahwa kita bisa mendongeng. Pada dasarnya dongeng adalah bercerita, jadi sudah seharusnya semua orang bisa melakukannya.
"Jadi jangan pikirin macem-macem deh, yakin sama diri sendiri dulu deh bahwa kita bisa melakukan dongeng," papar Kak Reni.
2. Jangan malu dan berani bereksplorasi
Menurut Kak Reni, setiap manusia memiliki kemampuan yang mumpuni dari Sang Kuasa. Wajah dengan ekspresi yang beragam bisa dimanfaatkan saat mendongeng. Kuncinya jangan pernah malu dan lepaskan saja ekspresi dan perasaan saat mendongeng.
Baca Juga: Latih Stimulasi Anak dengan Dongeng, Yuk, Mom!
"Jangan malu untuk mengeksplor kemampuan yang ada di dalam diri, kan Allah sudah karuniakan wajah, sudah mengkaruniakan tubuh," jelasnya.
3. Maksimalkan suara
Terpenting dalam dongeng adalah suara, permainan intonasi, karena pada dasarnya setiap orang memiliki beberapa suara bawaan yang berbeda. Nah, dari sana kemudian orangtua sedikit banyak belajar olah vokal.
"Paling penting suara sebetulnya, jadi olah vokal itulah kunci dari segala dongeng. Tapi kalau vokal tidak diimbangkan dengan intonasi, dengan potongan-potongan kata, jika itu tidak diekspresikan, itu tidak akan menarik sebetulnya," ungkapnya.
4. Biasa gunakan bahasa dongeng
Bisa karena terbiasa. Ini juga yang diterapkan Kak Reni pada kesehariannya untuk anak-anaknya. Ia selalu membiasakan bahasa dongeng saat berkomunikasi dengan anak-anaknya, dan itu dilakukan setiap hari.
"Jadi sebetulnya orangtua harus gunakan bahasa dongeng itu setiap hari. Jadi, kayak anak sekolah bangun pagi misalnya, atau kalau nggak mau gosok gigi. Jadi sebenernya sederhana saja," jelasnya.
5. Banyak membaca
Sering kali orangtua kebingungan dengan bahan cerita atau dongeng apa yang akan diceritakan kepada anak-anaknya. Nah, kalau sudah begini, tandanya harus banyak membaca. Bukan untuk menghapal cerita, melainkan untuk banyak penguasaan kata saat bercerita.
"Membaca adalah kunci bagaimana akhirnya kita menguasai banyak kata, menguasai banyak cerita, menguasai banyak ide. Jadi tidak harus hapal kata-kata, dengan banyak baca saya yakin otomatis itu akan mengalir pembicaraan tema untuk berbicara dengan anak," tutupnya.