3. Maksimalkan suara
Terpenting dalam dongeng adalah suara, permainan intonasi, karena pada dasarnya setiap orang memiliki beberapa suara bawaan yang berbeda. Nah, dari sana kemudian orangtua sedikit banyak belajar olah vokal.
"Paling penting suara sebetulnya, jadi olah vokal itulah kunci dari segala dongeng. Tapi kalau vokal tidak diimbangkan dengan intonasi, dengan potongan-potongan kata, jika itu tidak diekspresikan, itu tidak akan menarik sebetulnya," ungkapnya.
4. Biasa gunakan bahasa dongeng
Baca Juga: Oarfish, Ikan Raksasa Peramal Gempa di Jepang Rupanya Cuma Dongeng
Bisa karena terbiasa. Ini juga yang diterapkan Kak Reni pada kesehariannya untuk anak-anaknya. Ia selalu membiasakan bahasa dongeng saat berkomunikasi dengan anak-anaknya, dan itu dilakukan setiap hari.
"Jadi sebetulnya orangtua harus gunakan bahasa dongeng itu setiap hari. Jadi, kayak anak sekolah bangun pagi misalnya, atau kalau nggak mau gosok gigi. Jadi sebenernya sederhana saja," jelasnya.
5. Banyak membaca
Sering kali orangtua kebingungan dengan bahan cerita atau dongeng apa yang akan diceritakan kepada anak-anaknya. Nah, kalau sudah begini, tandanya harus banyak membaca. Bukan untuk menghapal cerita, melainkan untuk banyak penguasaan kata saat bercerita.
"Membaca adalah kunci bagaimana akhirnya kita menguasai banyak kata, menguasai banyak cerita, menguasai banyak ide. Jadi tidak harus hapal kata-kata, dengan banyak baca saya yakin otomatis itu akan mengalir pembicaraan tema untuk berbicara dengan anak," tutupnya.