3 Mitos Tentang Mata Minus yang Masih Dipercaya

Senin, 14 Oktober 2019 | 09:58 WIB
3 Mitos Tentang Mata Minus yang Masih Dipercaya
Ilustrasi memakai kacamata. (Unsplash/Laurenz A)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mata minus atau miopia (rabun jauh) merupakan masalah mata yang cukup banyak diderita di kalangan anak-anak hingga remaja. Umumnya masalah ini berkembang dari berbagai kebiasaan.

Dari penyebab itu lah mulai berkembang mitos-mitos tentang mata minus yang hingga sekarang masih dipercaya.

Dr Jovina See, direktur klinis Shinagawa Eye Center, pun angkat suara terkait mitos-mitos dan kesalahpahaman seputar mata minus pada anak-anak ini, dilansir dari Asia One.

- Melihat hal-hal berwarna hijau dapat mengurangi atau mencegah mata minus

Baca Juga: Mata Minus Tinggi, Brisia Jodie Berencana Operasi Lasik

Menurut para ahli, penyebab mata minus pada anak adalah melakukan pekerjaan dalam waktu lama dan intens yang dilakukan dari dekat.

"Memandangi pepohonan hijau memang tidak membantu mengurangi atau membalikkan (mengobati) miopia. Tapi itu membuat kita untuk mengambil jeda untuk melihat ke kejauhan dan karenanya dapat membantu mencegah perkembangan miopia," tutur Dr See.

Ilustrasi anak kecil bermain tablet/ipad. (Shutterstock)
Ilustrasi anak kecil bermain tablet/ipad. (Shutterstock)

Ia menambahkan, berdasarkan studi, peningkatan aktivitas di luar ruangan dan paparan sinar matahari dapat melindungi mata dari minus.

- "Jangan membaca di tempat gelap, jangan membaca di dalam mobil, menonton TV harus dari jarak jauh"

Semua kegiatan ini biasanya membuat seseorang berfokus pada benda-benda dekat dalam waktu lama, yang meningkatkan kemungkinan mengembangkan mata minus.

Baca Juga: Punya Mata Minus yang Tinggi Waspadai Risiko Ini

"Selama jarak yang tepat dipertahankan dan mengambil beberapa jeda atau mengistirahatkan mata, kegiatan ini tidak menyebabkan miopia meningkat," kata Dr See.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI