Suara.com - Kacang mete, menjadi salah satu camilan favorit karena rasanya yang gurih dan biasanya menjadi campuran kue maupun coklat.
Banyak penelitian yang menunjukkan pasien diabetes dapat mengonsumsi kacang ini untuk mengurangi tingkat trigliserida yang tinggi.
Melansir krxmedia.com, senyawa yang paling efisien dalam kacang mete adalah asam anakardat yang memiliki kemampuan untuk membunuh bakteri gram-positif yang menyebabkan karies gigi, tuberkulosis, jerawat, kusta, Francisella tularensis, dan Streptococcus pneumonia.
Kacang mete memiliki kandungan lemak lebih rendah daripada kacang lainnya.
Baca Juga: Studi: Konsumsi Kacang Tiap Hari Bisa Jaga Kesehatan Jantung
Sekitar 82% dari lemak tersebut adalah asam lemak tak jenuh. Dan sekitar 66% dari asam lemak tak jenuh itu adalah lemak tak jenuh tunggal yang sehat untuk jantung, sama seperti minyak zaitun.
Antioksidan, anti-tumor dan anti-Helicobacter pylori juga merupakan bagian dari cairan di dalam kulit kacang mete dan asam anakardat.
Banyak penelitian dan data yang dikumpulkan menunjukkan wanita yang makan kurang dari 1 ons kacang mete setiap minggu menurunkan risiko batu empedu.
Di sisi lain, makan kacang-kacangan juga dapat mengurangi berat badan Anda.
Sebuah studi pada 2016 yang diterbitkan dalam jurnal Obesity menunjukkan orang yang makan kacang setidaknya 2 kali per minggu memiliki risiko lebih rendah mengalami kenaikan berat badan.
Baca Juga: Foto Kacang Polong di Menu Ini Jadi Perdebatan, Bisa Tebak Kenapa?
Di antara peserta dalam studi yang menambah berat badan, mereka yang tidak pernah atau jarang makan kacang berat badannya bertambah daripada mereka yang mengonsumsi kacang 2 kali dalam seminggu.