5 Berita Kesehatan Menarik: Mesin Cuci Sarang Bakteri, Radang Usus 16 Tahun

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Sabtu, 12 Oktober 2019 | 19:58 WIB
5 Berita Kesehatan Menarik: Mesin Cuci Sarang Bakteri, Radang Usus 16 Tahun
Ilustrasi bakteri yang bisa ada di mesin cuci. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahukah Anda bahwa bakteri rentan menempel di peralatan rumah, termasuk mesin cuci? Ada pula berita soal penyakit radang usus yang ternyata adalah endometriosis, dan risiko kesehatan jika kebanyakan makan keju.

Suara.com pun menyajikan berita kesehatan menarik khusus untuk Anda hari ini, Sabtu (12/10/2019):

1. Banyak yang Tak Tahu, Ternyata Mesin Cuci Jadi Sarang Bakteri di Rumah!

Pakaian di dalam mesin cuci [shutterstock]
Pakaian di dalam mesin cuci [shutterstock]

Banyak orang mengira bakteri hanya bersaran di tempat kotor. Padahal benda yang sering terkena air dan sabun seperti mesin cuci juga bisa menjadi sarang bakteri.

Baca Juga: 5 Berita Kesehatan Menarik, Nokturia Hingga Tak Bayar BPJS Kena Sanksi

Para ahli dilansir dari Healthline, mengatakan mesin cuci rumahan bisa menjadi sarang bakteri. Meskipun bakteri yang bersarang di mesin cuci bukan penyebab utama orang sakit parah.

Baca selengkapnya

2. 16 Tahun Dikira Radang Usus, Ternyata Wanita Ini Derita Endometriosis!

Ilustrasi perempuan sakit endometriosis (Shutterstock).
Ilustrasi perempuan sakit endometriosis (Shutterstock).

Claudia Wright, seorang wanita asal Australia ini menderita endometriosis. Ironisnya, penyakit itu baru diketahuinya setelah dokter salah mendiagnosis selama 16 tahun.

Pada usia 11 tahun, dokter sempat mendiagnosis Claudia menderita penyakit radang usus. Saat itu, Claudia merasa kesakitan di perut bagian bawah, kelelahan, pendarahan saat buang air besar, dan migrain.

Baca Juga: 5 Berita Kesehatan Populer: Pertolongan Pertama Luka Tusuk, Mitos Begadang

Baca selengkapnya

3. Stunting, Dampaknya Lebih Kompleks Daripada Sekadar Bertubuh Pendek

Ilustrasi perkembangan otak anak. (Shutterstock)
Ilustrasi perkembangan otak anak. (Shutterstock)

Stunting adalah permasalahan gizi yang sering disebut 'anak pendek'. Faktanya, stunting tak sesederhana itu. Jika melihat pada penelitian luar negeri, stunting dipandang sebagai gejala kurang gizi kronis yang ditandai dengan tinggi badan di bawah rata-rata anak seusianya.

“Badan yang pendek di bawah rata-rata memang salah satu tanda menderita stunting. Tapi stunting bukan cuma sekadar badan pendek. Anak stunting yang tidak segera ditangani bisa berakhir stunted, alias growth failure (gagal tumbuh). Anak stunted itu jaringan otaknya yang enggak berkembang sempurna, jadi kemampuan kognitifnya rendah,” jelas Herawati, Founder Shop.141 di @america, Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2019).

Baca selengkapnya

4. Waduh, Ibu yang Alami Baby Blues Bisa Picu Anak Jadi Stunting

Ilustrasi baby blues bisa picu anak jadi stunting. (Shutterstock)
Ilustrasi baby blues bisa picu anak jadi stunting. (Shutterstock)

Kebanyakan orang mengenal istilah stunting dengan terhambatnya tumbuh kembang anak baik kognitif dan fisik yang terlihat lebih pendek dari anak-anak pada umumnya.

Penyebab stunting memang bisa beragam, bisa karena asupan makanan ibu yang kurang bergizi saat hamil dan menyusui, ada juga faktor luar seperti terpapar asap rokok. Bahkan, terganggunya psikologis seorang ibu setelah melahirkan atau baby blues, bisa juga jadi penyebab.

Baca selengkapnya

5. Khusus Pecinta Keju, Ternyata Makanan Ini Bisa Picu 5 Risiko Kesehatan!

Ilustrasi keju (shutterstock)
Ilustrasi keju (shutterstock)

Banyak orang mengonsumsi keju sebagai cemilan maupun hidangan pembuka, seperti kue, sup dan lainnya. Keju adalah sumber kalsium dan protein baik, tetapi juga mengandung lemak jenuh dan natrium tinggi.

Beberapa orang menghindari keju susu karena alergi susu atau intoleransi laktosa, karena mereka melakukan diet penurunan berat badan.

Baca selengkapnya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI