Suara.com - Baru-baru ini Qiu Hongjie, direktur departemen urologi Rumah Sakit Universitas Asia terkejut kedatangan seorang pasien yang memiliki jumlah testis tak wajar.
Pria 30 tahun yang namanya disembunyikan itu memiliki tiga testis. Padahal umumnya, seorang pria hanya memiliki dua testis. Tetapi, pria itu mengaku tidak merasa gatal maupun kesakitan akibat memiliki 3 testis.
Qiu akhirnya melihat bahwa testis ketiga pria itu tumbuh menonjol di sisi kanan skrotum, yakni tepat di atas testis lainnya. Bahkan testis ketiga pria itu juga memiliki elastisitas jaringan yang sama dengan testis biasa.
Melansir dari Asia One, lantas pria itu melakukan ultrasonogafi dan pemindaian MRI untuk melihat lebih detail pertumbuhan testisnya. Hasilnya mengungkapkan bahwa pertumbuhan testisnya merupakan kista padat yang bersifat sebagai tumor jinak.
Baca Juga: Mabuk Berat, Mr P Pria Ini 'Dimakan' Temannya Sendiri!
Melihat kondisi tersebut, Qiu khawatir jika testis pria itu terus tumbuh besar lalu menekan sperma dan merusak testis lainnya. Akhirnya, Qiu menyarankan pria itu mengambil tumor jinak yang dikira testis tersebut.
Setelah dibedah, tumor jinak yang disangka testis tersebut berukuran 5 cm. Menurut Qiu, pertumbuhannya merupakan hasil dari edema skrotum, yakni suatu kondisi yang disebabkan oleh trauma pada tubuh bagian bawah.
Bisa pula pertumbuhan itu merupakan radang skrotum yang menyebabkan lapisan fibroblast berada di luar. Seiring berjalan waktu, semuanya menumpuk dan membentuk tumor jinak yang substansial.
Umumnya, tumor jinak seperti yang dialami pria itu sangat jarang terjadi dan sulit diketahui penyebabnya. Jika saja tumornya bersifat ganas, pria itu sudah pasti disarankan untuk melakukan pengangkatan semua testisnya.
Karena tumornya bersifat semu, Qiu hanya mengangkat bagian yang menonjol dan menyarankan pria selalu mengecek testisnya. Jika terjadi pertumbuhan lagi atau keluhan lainnya, maka ia perlu perawatan lebih lanjut.
Baca Juga: Viral Pria Dituduh Mencuri Akibat Mr P Besar, Berapa sih Ukuran Normalnya?
Saat ini kasus tersebut masih dipelajari oleh Asosiasi Urologi Taiwan. Di sisi lain, peneliti mengira kasus pria memiliki lebih dari 2 testis mungkin termasuk gangguan kongenital yang dikenal sebagai polyorchidism.