Suara.com - Banyak orang tua mengajarkan anaknya untuk tidur dengan lampu mati. Meski saat kecil melakukannya, beberapa orang mengubahnya ketika sudah beranjak dewasa.
Biasanya ini dipicu oleh pengalaman akan ruang gelap atau faktor lainnya.
Namun, ada baiknya jika kebiasaan tidur dengan lampu menyala diubah kembali. Sebab, menurut Sleep Foundation Organization, faktor kunci dalam mengatur tidur dan jam biologis adalah pada paparan cahaya atau kegelapan.
Sehingga, tidur dengan lampu menyala mungkin bukan hal terbaik untuk tidur nyenyak.
Baca Juga: Tidur dengan Lampu Menyala, Gadis 7 Tahun Alami Pubertas Dini
Paparan cahaya merangsang jalur saraf dari mata ke bagian otak yang mengontrol hormon, suhu tubuh, dan fungsi lain yang berperan dalam membuat kita merasa mengantuk atau terjaga.
Terlalu banyak cahaya, tepat sebelum tidur dapat mencegah Anda tidur nyenyak. Karena cahaya membuat otak menghasilkan lebih sedikit hormon melatonin, hormon perangsang tidur.
Faktanya, satu penelitian menemukan paparan cahaya yang tidak alami (seperti lampu atau cahaya televisi) mungkin memiliki konsekuensi nyata bagi kesehatan kita, termasuk peningkatan risiko depresi.
Mengatur paparan cahaya adalah cara yang efektif untuk menjaga ritme sirkadian tetap terkendali.
Menetapkan kebiasaan tidur yang baik sangat penting bagi bayi dan anak-anak, karena secara langsung berdampak pada perkembangan mental dan fisik.
Baca Juga: Perempuan yang Tidur dengan Lampu Menyala Berpotensi Naik 5 Kg Lebih Cepat